SOLOPOS.COM - Komandan Posko Beringin Center, Lucas Suryantoro (tengah, pegang mik), memberikan keterangan pers di Warung Makan Pecel Solo, Minggu (30/8/2020) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Penyelenggaraan Pilkada Solo 2020 di tengah pandemi Covid-19 membuat angka golput atau golongan yang tidak memberikan suara terancam tinggi.

Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 9 Desember 2020 terancam rendah lantaran pesta demokrasi itu berlangsung dalam kondisi pandemi Covid-19 yang membuat orang cenderung khawatir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Masyarakat berpotensi tak mau datang ke tempat pemungutan suara (TPS) karena khawatir berdesak-desakan saat antre menyalurkan suara. Selain itu belum ada penjelasan ihwal penggunaan alat coblos (paku) untuk mencegah persebaran Covid-19.

Duh! Bukannya Membasmi, Kebiasaan Petani Sukoharjo Ini Justru Bikin Wereng Makin Agresif

Melihat ancaman angka golput yang tinggi di Pilkada Solo 2020 tersebut, Posko Beringin Center sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bengawan merasa terpanggil mengedukasi masyarakat.

Posko Beringin Center berusaha mendorong agar masyarakat mau berbondong-bondong menyalurkan suara di TPS. “Kami sudah pasang puluhan spanduk edukasi berisi pesan moral dan ajakan kepada masyarakat untuk menyalurkan suara mereka. Kami belum mendukung pasangan calon, tapi mendukung pelaksanaan pilkada berkualitas,” ujar Lucas Suryantoro, Komandan Posko Beringin Center, dalam konferensi pers, Minggu (30/8/2020).

Menurut dia, Pilkada Solo 2020 merupakan pesta demokrasi lima tahunan yang mesti dimanfaatkan masyarakat untuk menentukan pemimpin mereka.

Seribuan Orang Dari 78 Elemen Masyarakat Solo Ramaikan Aksi Di Bundaran Gladak, Ini Seruannya

Persebaran Covid-19

Penyelenggara Pilkada 2020 diyakini Beringin Center Solo bakal menyiapkan segala sesuatunya agar tahap pemungutan suara tidak menjadi klaster baru persebaran Covid-19. Hal sekaligus untuk menekan angka golput agar tidak terlalu tinggi pada Pilkada Solo.

“Ini pesta demokrasi, salah satu jalan menentukan pembangunan. Kami percaya penyelenggara Pilkada 2020 pasti akan betul-betul menomorsatukan protokol kesehatan. Kami percaya situasi dan kondisi di TPS nanti akan betul-betul steril. Kekhawatiran akan timbulnya klaster baru Covid-19 tidak beralasan lagi,” sambung dia.

Penuturan senada disampaikan Penasihat Posko beringin Center, Bandung Joko Suryono. Menurut dia, gerakan moral Beringin Center murni untuk mendorong terciptanya pesta demokrasi lima tahunan yang cerdas dan berkualitas.

Warga Sukoharjo Sudah Boleh Gelar Hajatan Hingga Dangdutan Loh, Tapi Ada Syaratnya

Dia meminta kepada penyelenggara Pilkada Solo 2020 agar bekerja all out menciptakan pilkada yang berkualitas dengan angka golput yang rendah.

“Aksi ini tak punya tujuan selain agar pesta demokrasi berjalan dengan demokratis, sehat, cerdas, dan berkualitas. Kami mendorong masyarakat menggunakan hak politik mereka. Karena masa depan Solo akan ditentukan 9 Desember 2020. Sebagai warga yang bertanggung jawab tentu kita gunakan hak secara bertanggung jawab,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya