SOLOPOS.COM - Petugas mengeruk gunungan sampah menggunakan eskavator di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kamis (13/5/2021).(Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Petugas kebersihan bekerja lembur hingga malam hari untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, selama libur perayaan Lebaran. Hal ini dilakukan agar sampah tak menumpuk di tempat pembuangan sampah (TPS) di masing-masing desa/kelurahan.

Diberitakan sebelumnya, volume sampah diperkirakan meningkat sekitar 30 persen selama perayaan Lebaran dibanding hari biasa. Petugas kebersihan bekerja ekstra keras hingga malam hari untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Mojorejo. Pemasok terbesar sampah berasal dari rumah tangga dan restoran di wilayah Grogol dan Kartasura.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agus Suprapto, mengatakan tingginya volume sampah merupakan persoalan yang kerap terjadi saat libur Lebaran. Banyak sampah plastik, kaleng maupun stereofom yang dibuang masyarakat saat Lebaran.

“Petugas kebersihan tetap diberi jatah libur saat Lebaran. Setelah itu, mereka harus bekerja keras untuk mengangkut sampah ke TPA. Kami tak ingin ada masyarakat yang komplain terkait sampah di TPS yang menggunung lantaran belum diangkut ke TPA,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (5/5/2022).

Saat Bulan Puasa, volume sampah bertambah 50 ton per hari dari 170 ton per hari menjadi 220 ton per hari. Kondisi ini dipengaruhi tingginya tingkat konsumsi masyarakat saat Ramadan. Hampir setiap keluarga memasak beragam menu makanan yang disajikan saat buka puasa atau sahur.

Baca juga: Berkah Lebaran, Jenang Sukoharjo Laris Manis Diserbu Pemudik

Kondisi serupa terjadi saat libur Lebaran hingga akhir pekan ini. “Perkiraan saya, kenaikan volume sampah mencapai 30 persen. Saat Ramadan, volume sampah sudah meningkat apalagi pas libur Lebaran. Yang jelas, volume sampah di atas 200 ton per hari,” ujar dia.

Memilah dan Mengolah Sampah

Seluruh armada sampah juga dioptimalkan untuk mengangkut sampah ke TPA Mojorejo. Total jumlah dump truck dan amroll sebanyak 33 unit. Agus berharap agar masyarakat ikut berpartisipasi mengurangi sampah dengan memilah dan mengolah sampah di lingkungannya masing-masing. Termasuk pengolahan sampah di bank sampah di setiap desa/kelurahan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Haswi Purwandani, menyatakan pemerintah mengajak para perantau yang pulang ke kampung halaman untuk mengurangi sampah yang dibuang selama menempuh perjalanan jauh. Mereka dimintau untuk membawa kantung plastik besar yang difungsikan sebagai tempat sampah.

“Pemerintah menggaungkan gerakan Mudik Minim Sampah di jalur mudik dan balik Lebaran. Ini bagian dari upaya partisipasi publik dalam penanganan sampah saat libur Lebaran,” kata dia.

Baca juga: Inilah 3 Kecamatan Pemasok Sampah Terbanyak ke TPA Mojorejo Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya