SOLOPOS.COM - Prof. Rhenald Kasali saat berbicara dalam SBBI & IMAB 2022 yang digelar Solopos Media Group di Lorin Hotel Solo, Rabu (23/3/2022). (Tim Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sharing Session bersama Founder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali, menjadi acara puncak Solo Best Brand and Innovation-Indonesia Most Accelerate Brand (SBBI-IMAB) Awards 2022 di Lorin Solo Hotel, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Rabu (23/3/2022).

Rhenald memaparkan materi mengenai Strategies to Accelerate Your Brand’s Growth selama 30 menit sesuai fakta yang sedang hangat dibicarakan masyarakat maupun warganet

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Materi yang disampaikan berupa upaya yang dapat dilakukan para pemegang merek terbaik di Soloraya agar dapat terus berakselerasi di tengah perubahan.

Rhenald memberikan gambaran bagi para pemegang merek terbaik SBBI-IMAB 2022. Gambaran itu dituangkan Rhenald yang memiliki pengalaman tidak naik kelas waktu kelas 5 SD.

Baca Juga: SBBI 2022: Prodia Sukses Catatkan Pertumbuhan Laba 131 Persen

Pengalaman itu tidak menyenangkan namun ketika dia menjadi juara kelas hidupnya justru semakin susah sebab dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Hal yang sama akan dialami merek yang pemimpin pasar. Brand juara akan menghadapi tantangan atau perlawanan dari merek yang lebih cerdas.

Menurut dia, produk yang terlalu standar bakal menjadi komoditas pasar. Komoditas pasar biasanya tergantung dengan penawaran dan permintaan pasar. Perlu ada upaya diferensiasi supaya produk yang dihasilkan bernilai.

“Kan saat supply [penawaran] berlebih harga turun. Maka perlu menciptakan brand. Menciptakan diferensiasi,” paparnya.

Diferensiasi dilakukan Indonesia saat gelaran balapan MotoGP Seri Mandalika, Minggu (22/3/2022). Sosok pawang hujan, Rara Istiani Wulandari tampil dan merebut perhatian publik. Aksinya tersiar ke seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: SBBI 2022: Pelajari Karakter Masyarakat untuk Layanan Lebih Prima

Rhenald mengatakan logika bisnis merupakan diferensiasi supaya menjadi perhatian banyak orang. Semua tempat terdapat mitos namun yang membedakan merupakan lokalitas setempat. Pelaku pariwisata penjuru dunia mengangkat cerita lokalitas untuk pemasaran.

Pada masa sebelum reformasi industri, semua orang membeli kuda dan kereta kuda untuk transportasi. Kemudian membeli mobil namun mobilnya berbeda-beda tanpa standarisasi. Kemudian perusahaan asal Amerika Serikat memproduksi mobil dengan standarisasi.

Harga mobil Ford lebih bernilai dari produk mobil lain. Dampak upaya Ford membuat industri lain bergeliat, antara lain industri ban, karet, pembiayaan. Produk yang berstandar menguntungkan konsumen namun bagi perusahaan butuh upaya diferensiasi. Diferensiasi dalam bentuk merek yang berbeda dan menonjol.

Menurut dia, sekarang ini merupakan era mimpi dengan adanya sejumlah orang yang mengusung jumlah jargon, antara lain bukan kerja keras namun kerja cerdas, kerja harus sesuai passion, pentingnya passive income, dan financial freedom di usia 30 tahun.

Baca Juga: SBBI 2022: Ini Kunci Sukses Galeri 24 Jual Emas dan Perhiasan

Sementara itu, lanjut dia, tokoh bisnis dunia, Elon Musk, justru mengatakan kalau ingin merubah dunia namun dengan bekerja 48 jam sepekan maka tidak mungkin terjadi. Merubah dunia harus bekerja keras.

Rhenald menjelaskan sekitar 65 persen dari jumlah populasi dunia merupakan generasi milenial dan generasi Z. Dua generasi tersebut mayoritas dibesarkan oleh orang tua yang lebih sejahtera dari generasi sebelumnya. Kedua generasi merupakan pengguna media sosial media.

Menurut dia, pemegang merek menghadapi berbagai tantangan seiring adanya perubahan. Ada tiga zona waktu, yakni masa lalu, sekarang, dan masa depan. Sejumlah perusahaan mengembangkan produk pada satu dari tiga zona waktu tersebut.

Rhenald memberikan tujuh hal yang harus dilakukan brand kuat. Pertama, harus obsess terhadap konsumen. Konsumen sudah berubah seiring dengan perubahan zaman dan perubahan lingkungan.  Merek harus tahu apa yang dipikirkan konsumen.

Kedua, merek harus mencari solusi yang berbeda. Ketiga memberikan perhatian kepada distributor, agen, reseller, dan pengecer. Keempat melakukan komunikasi. Komunikasi banyak dilakukan melalui media sosial. Fenomena itu ditangkap para influenser atau pemengaruh.

Baca Juga: SBBI 2022: Ini Dia Jawara SBBI-IMAB 2022

Kelima melakukan consumer trust. Keenam inovasi dan kreasi terhadap produk. Dan Ketujuh smart brand dan smart people.

Rhenald mengatakan ada enam pilar teknologi yang mengubah kehidupan dengan memanfaatkan super apps, broadband network, cloud computing, big data, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan internet of thing.



“Akibatnya sekarang ini mudah melakukan mobilisasi dan orkestrasi Semua ada di ekosistem tanpa mengerjakan sendiri. Menambah produksi tanpa menambah cost,” paparnya.

Dia mengatakan konsumen telah berubah dengan melakukan berbagi, misalkan pelanggan pesan makanan mengunggah makanan sebelum dikonsumsi. Selanjutnya konsumen melakukan shaping dengan cara mengambil bagian konten terrtntu lalu mengedarkan ulang oleh orang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya