Solopos.com, SOLO — Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menekankan tujuan pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022) menghasilkan keselarasan kebijakan perdagangan, investasi, dan industri untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs).
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, berharap G20 berkolaborasi memastikan perdagangan digital yang inklusif dan mampu menjembatani kesenjangan digital, termasuk mendukung UMKM agar terintegrasi dengan rantai nilai global. Indonesia sebagai Presidensi Group of Twenty (G20) 2022 mendorong transformasi digital agar dapat diterapkan pelaku level usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
“Masa depan rantai nilai global akan bergantung pada seberapa efektif negara-negara memanfaatkan peluang-peluang baru yang tercipta dari pemanfaatan teknologi dan perdagangan digital,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (30/3/2022) hampir tengah malam.
Baca Juga : Hari Pertama Forum G20 Solo Soroti Pemulihan Ekonomi yang Belum Merata
Mendag mengatakan pentingnya kerja sama sektor investasi dan industri untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan. Karenanya, Presidensi Indonesia juga fokus pada kolaborasi menunjang transisi energi bagi investasi yang berkelanjutan.
Upaya ini, lanjutnya, ditempuh melalui pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi industri. Sementara itu, dalam kerangka transformasi digital, kerja sama antara anggota G20 difokuskan memanfaatkan sebaik-baiknya peluang Industri G20 sebagai dukungan bagi industrialisasi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pertemuan pertama negara-negara anggota G20 dalam TIIWG di Solo, Rabu itu Lutfi menekankan tujuan pertemuan untuk menghasilkan keselarasan kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs).
Baca Juga : Pemeran Produk UMKM dan Furniture Rangkaian Pertemuan TIIWG G20 di Solo
Pemulihan Ekonomi Bersama
Indonesia mendorong terwujudnya berbagai terobosan kesepakatan untuk pemulihan ekonomi bersama dan pembangunan berkelanjutan. “Inti dari working group tahun ini koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri untuk mendukung keberhasilan SDGs. Kami harus kembali ke perdagangan dan SDGs. Ini jalan terbaik menghadapi permasalahan ekonomi, sosial, dan tantangan dewasa ini,” jelasnya.
Mendag menjelaskan isu-isu yang akan dibahas dalam TIIWG meliputi reformasi Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO), peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian SDGs. Kemudian respons perdagangan, investasi dan industri terhadap pandemi, dan arsitektur kesehatan global.
Baca Juga : Welcoming Dinner G20 di De Tjolomadoe, Ternyata Ada Maksud Khusus
Isu prioritas berikutnya perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan, mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, dan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui Industri 4.0.
Terkait isu reformasi WTO, Mendag Lutfi mendorong delegasi mengamplifikasi langkah-langkah strategis dalam upaya mengoptimalisasi fungsi lembaga tersebut. Menurut Mendag, G20 punya posisi untuk memberikan mandat kepada WTO agar dapat menerapkan reformasi WTO secara bertahap.
Baca Juga : Intip Agenda Pertemuan Negara Anggota G20 di Solo, Ini Susunan Acaranya
Selanjutnya, G20 perlu menjaga kontribusi integral pada sistem perdagangan multilateral untuk mendukung SDGs. “Perdagangan antarnegara dapat mendukung upaya memerangi kemiskinan dan fokus pada tujuan-tujuan iklim. Karenanya, G20 diharapkan berkontribusi terhadap perbaikan rezim perdagangan untuk kepentingan semua negara dan mendukung pencapaian SDGs,” tegas Mendag.
Terkait arsitektur kesehatan global, Mendag mendukung diskusi mengenai peran sektor perdagangan, investasi, dan industri untuk memperkuat kapasitas produksi, manufaktur, dan distribusi vaksin. G20 perlu menunjukkan kemampuan mengatasi hambatan-hambatan utama kesetaraan akses vaksin Covid-19, produk-produk esensial, dan transfer teknologi.