Solopos.com, SOLO — Persis Solo dijadwalkan menantang Persipur Purwodadi, Selasa (22/4/2014). Persiapan tim telah dilakukan Pelatih Kepala Persis Solo Widyantoro, sejak pekan lalu. Di sisi lain, persiapan matang rupanya juga dilakukan oleh suporter setia Persis Solo, Pasoepati.
Dipastikan, Pasoepati bakal nglurug ke Grobogan demi mendukung kesebelasan kesayangan mereka. Alhasil polisi juga merasa perlu mengantisipasi ekses pertemuan dua kesebelasan beserta masing-masing kelompok suporternya.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Maklum saja, 5 Mei 2013 lalu, polisi direpotkan ulah suporter PSIS Semarang yang melakukan aksi perusakan dan penjarahan sejumlah tempat usaha serta rumah warga di Kecamatan Godong, Purwodadi. Warga melawan, bentrok pun tak terelakkan.
Akibat aksi perusakan dan penjarahan oleh suporter itu, timbul kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Akibat kemarahan warga, sebagian suporter PSIS juga tertahan di Grobogan sehingga polisi dengan dibantu aparat pertahanan dikerahkan menjemput mereka.
Menyadari situasi tak menguntungkan itu, Senin (21/4/2014), panitia tur Pasoepati melalui saluran komunikasi antarsuporter memaklumatkan lima hal. Berdasarkan pantauan di grup Blackberry messanger, Solopos.com mencatat lima hal tersebut.
Pertama, dipaparkan adanya rencana swepping aparat kepolisian hingga empat kali terhadap suporter Persis yang bergerak ke arahGrobogan. Kedua, Pasoepati rencananya akan dijemput dengan pengawalan ekstra saat sampai di wilayah perbatasan, yakni di kawasan Geyer.
Ketiga, seiring dengan pengamanan itu, suporter Persis diharapkan tidak menumpang mobil bak terbuka. “Bak terbuka akan diberhentikan dan ditilang,” tulis panitia tur Pasoepati.
Keempat, pengamanan di dalam stadion juga akan dilakukan ekstra ketat. Aparat kepolisian setempat bakal dibantu personel yang didatangkan dari Mapolda Jawa Tengah. “Dimohon tertib, karena pihak kepolisain resor Grobogan belajar dari peristiwa Godong,” tutup panitia tur Pasoepati.