News
Senin, 6 Mei 2013 - 20:56 WIB

BENTROK SUPORTER PSIS, Pengurus PSIS : Kami Kecewa & Prihatin

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas TNI dan Polisi mengendalikan massa saat terjadi bentrokan antara suporter PSIS Semarang dengan warga di Desa Klampok, Godong, Grobogan, Jateng, Senin (6/5/2013). Bentrokan yang terjadi sejak Minggu (5/5) sore tersebut akibat ulah suporter PSIS Semarang yang menjarah dan merusak toko milik sejumlah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Sejumlah petugas TNI dan Polisi mengendalikan massa saat terjadi bentrokan antara suporter PSIS Semarang dengan warga di Desa Klampok, Godong, Grobogan, Jateng, Senin (6/5/2013). Bentrokan yang terjadi sejak Minggu (5/5) sore tersebut akibat ulah suporter PSIS Semarang yang menjarah dan merusak toko milik sejumlah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

SEMARANG– Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jateng, Sukawi Soetarip dan General Maneger (GM) PSIS Semarang, Ferdinand Hindiarto merasa prihatin terjadinya bentrok di Godong, Purwodadi, Minggu (5/5/2013).
Advertisement

”Saya kecewa dan sangat prihatin kejadian ini yang menyebabkan adanya korban luka,” kata Sukawi.

Pengprov PSIS Jateng, ujar dia, ke depan akan memberikan sanksi tegas kepada Pengcab PSSI dan klub  yang terlibat kerusuhan.

”Saya tidak mau peristiwa di Godong ini terulang lagi,” tandas mantan Walikota Semarang ini.

Advertisement

General Manager (GM) PSIS Semarang, Ferdinand Hindiarto berharap kejadian bentrokan suporter PSIS ini ke depan tidak terulang lagi.

”Merasa prihatin dan menyesalkan insiden ini. Kami siap menerima sanksi dari PT Liga Indonesia,” ujar dia.

Sementara, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djihartono, mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam bentrokan antara suporter PSIS Semarang dan warga Gondong, Purwodadi, Minggu (5/5/2013).

Advertisement

”Tidak benar ada korban jiwa, hanya beberapa suporter dan warga mengalami luka,” jelas dia kepada wartawan di Mapolda Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang.

Menurut Djihartono, memang ada warga Godong yang meninggal dunia pada Minggu lalu, tapi karena kecelakaan lalu lintas di jalan raya, bukan akibat bentrokan.

Tentang pemicu bentrokan, menurut Kabid Humas karena warga kesal dengan ulah suporter dari Semarang yang mengendarai sepeda motor dan mobil, truk, bus ugal-ugalan di jalan raya.

”Masyarakat tak terima kemudian melakukan pengadangan. Tapi situasi di Godong sekarang sudah kondusif,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif