Solopos.com, SOLO — Kekuatan politik yang kuat di Indonesia sedang bersekutu untuk mendorong Presiden Joko Widodo tetap berkuasa setelah dua periode masa jabatan habis pada Oktober 2024. Wacana subversif ini berulang kali dikemukakan.
Ketika Presiden Joko Widodo cenderung diam, tokoh-tokoh politik yang kuat di sekitarnya aktif berupaya menggulirkan ide memperpanjang masa jabatan presiden meskipun pemilihan umum telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada Februari 2024.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.