SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO - Pemerintah tengah berjuang untuk memutus persebaran virus corona. Salah satunya dengan imbauan agar tak mudik, sama seperti yang dilakukan oleh Pemkab Sukoharjo.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Agus Santosa, mengatakan pemerintah telah menerbitkan regulasi yang mengatur tentang larangan mudik bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sukoharjo. Agus meminta para ASN mematuhi aturan itu dengan tidak mudik ke tanah kelahiran.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Cuhat Penarik Becak Solo Selama KLB Corona: Sudah Sepi Masih Ditawar, Purwosari-Tirtonadi Dihargai Rp10.000

Agus berulangkali mengimbau agar masyarakat tidak panik dalam menyikapi pandemi virus corona. "Terapkan protokoler kesehatan di rumah, kantor maupun fasilitas umum. Jaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin," kata dia.

Di sisi lain, sebanyak 8.207 orang telah mudik ke Sukoharjo, Jawa Tengah. Sesuai protokol kesehatan, pemudik di Sukoharjo harus menjalani karantina mandiri, apalagi mayoritas datang dari wilayah zona merah Covid-19, seperti Jakarta.

Menginap di Hotel Mewah, Tenaga Medis Riau Juga Terima Tunjangan Rp2 Juta/Hari

Masa karantina mandiri yang harus dijalani pemudik di Sukoharjo adalah 14 hari. Sebagian pemudik itu tiba di kampung halaman dari Jakarta dan sekitarnya menumpang bus dan kereta api.

Sebagian pemudik yang tiba di Terminal Kartasura dan Sukoharjo telah dicek kesehatannya oleh anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo. Pengecekan kesehatan melibatkan tim medis dan aparat kepolisian.

Ditemukan Pelanggar Protokol Pencegahan Corona di Klaten, Apa Sanksinya?

"Jika ada pemudik yang demam, batuk, dan pilek bakal diarahkan untuk diperiksa di puskesmas atau rumah sakit," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Gani Suharto, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (6/4/2020).

Menurut Gani, jumlah orang mudik ke Sukoharjo sebanyak 8.207 orang. Mereka tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Wilayah Bulu menjadi daerah paling banyak dituju pemudik yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya