SOLOPOS.COM - PPK Proyek Pasar Sukowati Sragen, Widya Budi Muditha, bersama dua pekerja mengecek drainse dalam lingkungan Pasar Sukowati Nglangon, Karangtengah, Sragen, Kamis (16/2/2023) siang. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Perencanaan pembangunan Pasar Sukowati Sragen dinilai kurang matang. Buktinya, pasar senilai lebih dari Rp37 miliar ini kebanjiran saat hujan deras turun pada Rabu (15/2/2023),

Kini Pemkab Sragen melalui DPU harus mengalokasikan lagi dana Rp980 Juta untuk menormalisasi dan membangun drainase di sekitar Pasar Sukowati yang baru diresmikan pada 2 Januari 2023 lalu agar tak kembali kebanjiran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tudingan Pasar Sukowati Sragen dibangun dengan perencanaan yang kurang matang itu datang dari Wakil Ketua DPRD Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi. Ia menilai dengan perencanaan yang kurang mata banjir di dalam Pasar Sukowati Sragen itu sudah bisa diprediksi.

Bayu, menilai mestinya lantai pasar dibangun dengan ketinggian 1 meter dari permukaan bahu jalan karena lokasi tersebut bekas sawah dan rawan terjadi genangan air.

“Dengan ketinggian lantai pasar yang memadai maka tidak menganggu pedagang dalam proses jual beli saat ditempati nantinya. Kalau sudah terlanjur begini ya solusinya dibongkar dan elevasinya lantai pasar ditinggikan. Waktu peresmian saya tidak hadir itu karena saya anggap belum layak untuk diresmikan,” ujar politikus Partai Golkar Sragen itu kepada Solopos.com, Kamis (16/2/2023)

Sementara pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek Pasar Sukowati Sragen, R. Widya Budi Muditha, mengatakan banjir di Pasar Sukowati disebabkan air yang tidak bisa keluar ke drainase Jl, Ahmad Yani, Nglangon.

Dia mengatakan air drainase  meluap ke jalan sedangkan pembuangan air dari pasar di bawah elevasi air drainase. Akibatnya, air kembali masuk drainase pasar dan keluar lewat bak kontrol drainase pasar. Air lantas menggenangi jalan antarlos. Sementara drainase depan pasar yang jadi lokasi pembuangan air sedimen nya tinggi.

,” ujar Widya yang juga Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen.

Widya menerangkan saluran drainase pasar akan diperbanyak  yakni di sisi timur dan barat serta pembuatan drainase baru di sisi utara pasar. Normalisasi drainase jalan dan pembuatan drainase baru itu, harap Widya, menjadi solusi untuk mengatasi persoalan genangan air di Pasar Sukowati.

“Saya juga berencana menutup bak kontrol di dalam pasar. Kemudian di setiap sudut luar pasar dibuatkan saluran pembuangan air. Harapannya drainase air di dalam pasar bisa lancar,” katanya.

Dia meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen agar drainase di depan dan belakang pasar supaya dibiarkan terbuka. Hal itu jadi pembatas pasar dan jalan serta memudahkan untuk mengontrol drainase.

“Selama ini drainase jalan itu tertutup sehingga kesulitan untuk mengontrolnya,” ujarnya.

Widya mengakui idealnya ketinggian lantai pasar 80 cm dari bahu jalan namun membutuhkan biaya tinggi untuk mengurusnya. “Sebenarnya lantai pasar itu sudah naik 20 cm dari bahu jalan. Proyek pasar ini masih dalam pemeliharaan hingga Juni mendatang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya