SOLOPOS.COM - Seorang perempuan yang pingsan dievakuasi warga dengan menggunakan tandu ke mobil ambulans yang terletak di depan PN Sragen saat ibadah Salat Id, Minggu (10/7/2022).(Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 5.000 orang memadati Jalan Raya Sukowati, Sragen sepanjang 500 meter saat menjalankan Salat Iduladha, Minggu (10/7/2022).

Jalan protokol Kabupaten Sragen itu disekat menjadi dua bagian untuk para jemaah laki-laki di sebelah selatan dan jemaah perempuan di sebelah utara.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Deretan saf jemaah itu memanjang sampai di depan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kliteh, Sragen Tengah, Sragen. Salat tersebut dihadiri para pimpinan daerah, seperti Wakil Bupati (Wabup) Sragen Suroto, Kapolres AKBP Piter Yanottama, dan Dandim Letkol (Inf) Yoga Yastinanda. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak hadir dalam ibadah itu karena berada di Jakarta.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen Mustaqim menjadi imam salat. Ketua Pengadilan Agama Sragen Lanjarto menjadi khatib dalam salat itu. Seusai salat tiba-tiba ada seorang perempuan pingsan di antara deretan saf di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Beberapa jemaah lak-laki dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas Baznas langsung berlari. Seorang pegawai dari Bagian Umum Setda Sragen, Erwin Hanif Syarifudin, bersama personel polisi yang mengenakan pakaian preman sigap membawa tandu besi yang diambil dari ambulans milik Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Baca Juga: Brakk! Truk Boks Tabrak Talang Air di Atas Jalan Karanganyar

Perempuan tersebut sempat dibopong beberapa orang dan kemudian dialihkan dengan menggunakan tandu. Setelah tiba di samping ambulans, tepatnya di depan Pengadilan Negeri Sragen, perempuan yang pingsan itu langsung ditangani oleh petugas medis dari DKK dan PSC 119.

Ia diberi pernapasan dari tabung oksigen hingga beberapa saat kemudian bisa siuman. “Ibunya ini ternyata sedang hamil muda,“ kata petugas medis itu.  Seusai salat, sang suami dipanggil dengan menggunakan pengeras suara.

Dalam kesempatan itu, Ketua Pengadilan Agama Sragen Lanjarto berceramah dengan mengambil tema tiga pesan di balih penyembelihan hewan kurban. Menurutnya, pesan pertama berupa totalitas kepatuhan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Siswa dan Guru di 66 Sekolah di Sragen Berkurban Lewat Rendangmu

Dia menjelaskan Nabi Ibrahim mendapat ujian berat dengan perintah untuk menyembelih putranya, Ismail. Dia menerangkan lewat perintah itu Allah mengingatkan bahwa anak adalah titipan Allah dan hanya Allahlah tujuan akhir dari rasa cinta dan ketaatan.

“Pesan kedua berupa kemuliaan manusia, Penggantian Nabi Ismail dengan domba besar oleh Allah itu mengandung pesan nyata bahwa pengorbanan dalam bentuk tubuh manusia seperti yang terjadi pada kelompok masyarakat zaman dulu itu diharamkan. Manusia dengan manusia itu bersaudara,“ ujarnya.

Pesan ketiga, ujar dia, tentang hakikat pengorbanan. Dia mengatakan sedekah daging kurban merupakan simbol. Makna kurban itu, kata dia, sangat luas yang meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, dan sebagainya. Dia menyampaikan pengorbanan merupakan merupakan bentuk dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya