SOLOPOS.COM - Mural tersebut sebagai apresiasi upaya Jokowi dalam mendamaikan perang Rusia-Ukraina. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA — Pada Jumat (24/2/2023) mendatang perang antara Rusia vs Ukraina genap berlangsung setahun.

Data Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai 24 Februari 2022 hingga 12 Februari 2023, tercatat 18.955 warga sipil di Ukraina meninggal dunia.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Dari jumlah itu, 7.199 tewas dan 11.756 orang luka-luka.

Dari 7.199 orang yang tewas, ada 2.888 laki-laki dewasa, 1.941 perempuan dewasa, 226 remaja laki-laki, dan 180 remaja perempuan, serta 32 anak.

Sebanyak 1.932 orang dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya.

Kemudian dari 11.756 luka-luka, terdiri atas 2.616 laki-laki dewasa, 1.856 perempuan dewasa, 341 remaja laki-laki, dan 253 remaja perempuan, serta 260 anak-anak.

Terdapat 6.430 orang dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya. Para korban itu tersebar di berbagai wilayah.

Di Donetsk dan Luhansk ada 10.167 korban, 4.189 tewas di antaranya tewas, 5.978 luka-luka.

Sementara, di wilayah yang dikuasai pemerintah terdapat 7.946 korban, 3.679 di antaranya tewas dan 4.267 orang luka-luka.

Adapun di wilayah yang dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Rusia dan kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Rusia, jatuh 2.221 korban, 510 di antaranya tewas dan 1.711 luka-luka.

Di wilayah lain di Ukraina, Kota Kyiv, Cherkasy, Chernihiv, Ivano-Frankivsk, Kharkiv, Kherson, Kirovohrad, Kyiv, Mykolaiv, Odesa, Sumy, Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, Khmelnytskyi, Lviv, Poltava, Rivne, Ternopil, Vinnytsia, wilayah Volyn, dan Zhytomyr, yang berada di bawah kendali pemerintah, korban mencapai 8.788 jiwa, 3.010 di antaranya tewas dan 5.778 orang luka-luka.

Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan efek area yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat, sistem peluncuran roket ganda, misil, dan serangan udara.

OHCHR menekankan, angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena data dari beberapa lokasi yang intensitas pertempuran tinggi, tidak mudah untuk mendapatkan data.

Banyak laporan masih menunggu pembuktian.

Tentara Rusia yang Tewas

Menurut intelijen Barat, sebanyak 60.000 tentara Rusia mungkin telah tewas di Ukraina sejak perang dimulai setahun lalu.

Melansir Kementerian Pertahanan Inggris yang berbagi data, bahwa di pihak pasukan Rusia kemungkinan jumlah korban 175.000 dan 200.000 di medan perang, pada Jumat (17/2/2023).

Jumlah korban meningkat secara signifikan sejak akhir September 2022.

Kementerian itu menambahkan, berkisar 40.000 hingga 60.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran.
Lembaga itu mengatakan, menurut standar peperangan modern, bahwa jumlah korban yang tewas lebih banyak dibanding korban terluka karena pertolongan medis sangat terbatas.

“Ini hampir pasti karena penyediaan medis yang sangat sederhana di sebagian besar pasukan,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris.

Penyebab utama jatuhnya korban di pihak Rusia karena senjata artileri.

Pasukan Ukraina mengandalkan artileri era Soviet dan buatan Barat untuk menahan pasukan Presiden Vladimir Putin, dan menembakkannya dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Salah satu sistem artileri utama adalah howitzer yang disediakan AS, senjata jarak jauh yang dapat menembakkan peluru ke posisi Rusia dari jarak bermil-mil jauhnya.

Pentagon telah mengirim lebih dari 230 howitzer individu, sistem 155 mm dan 105 mm dengan lebih dari 1,3 juta peluru artileri ke Ukraina.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Setahun Perang: 60 Ribu Tentara Rusia Tewas, Korban Warga Sipil Ukraina 18.955”



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya