SOLOPOS.COM - Warga mengantre pencairan bantuan tunai pedagang kaki lima, warung, dan nelayan (BTPKLWN) di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Jumat (8/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso )

Solopos.com, KLATEN — Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten masih menunggu data penerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor). Diperkirakan ada 125.000 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan itu.

Kepala Dissos P3AKB Klaten, M. Nasir, mengatakan bantuan yang akan dicairkan senilai Rp100.000 per KPM per bulan. Bantuan diberikan tiga bulan sekaligus untuk periode April, Mei, Juni tahun 2022. Sehingga setiap KPM menerima Rp300.000 yang direncanakan dibayar, April 2022.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Bantuan ini didistribusikan melalui Kantor Pos,” kata Nasir saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (10/4/2022).

Baca Juga: Alhamdulillah, 20.000 Pedagang Klaten Peroleh Bantuan Jelang Lebaran

Nasir mengatakan sedianya BLT migor disalurkan mulai, Jumat (8/4/2022). Namun, Dissos P3AKB Klaten maupun Kantor Pos belum mendapatkan daftar penerima bantuan dari pemerintah pusat. Alhasil, jadwal penyaluran belum bisa dipastikan.

“Rencana Jumat sudah disalurkan. Karena by name by address [daftar penerima bantuan] belum kami terima, sementara tunda dulu. Setelah ada data pasti, baru dibuat jadwal oleh Kantor Pos. Kalau sudah penyaluran saat libur pun kami buka pelayanan penyaluran,” kata dia.

Nasir menjelaskan dari keterangan sementara yang dia terima, penerima BLT migor menyasar ke KPM bantuan pangan nontunai (BPNT) yang di dalamnya termasuk para penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Diperkirakan, jumlah penerima bantuan itu mencapai 125.000 orang. Namun, Nasir kembali menegaskan Dissos P3AKB dan Kantor Pos Klaten masih menunggu data pasti dari Kementerian Sosial.

Baca Juga: Sudah 5.000-an Orang Klaten Mendaftar Bantuan Sosial UMKM, Berapa yang Lolos?

Petunjuk Teknis

Nasir menjelaskan BLT migor diberikan dalam bentuk uang tunai. Ihwal ketentuan penggunaan uang itu wajib untuk beli migor atau tidak, Dissos P3AKB Klaten juga masih menunggu petunjuk teknis ihwal penyaluran bantuan itu.

“Sampai saat ini kami belum ada petunjuk teknis atau apa pun dari Kementerian. Belum ada surat soal itu [penggunaan uang bantuan],” kata dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, juga menjelaskan belum menerima informasi secara detail penyaluran bantuan tersebut. Dia berharap jika bantuan itu segera dicairkan setidaknya bisa meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sri Mulyani Salurkan Bantuan untuk Ibu Hamil dan Balita di Tambongwetan

“Apalagi saat ini mendekati Lebaran,” katanya.

Salah satu warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Dian, 37, mengatakan saat ini harga minyak goreng kemasan berkisar Rp48.000-Rp50.000 per ukuran 2 liter. Harga itu stabil tinggi sejak pemerintah mencabut ketentuan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Soal BLT migor, Dian menilai sebaiknya diwujudkan dalam bentuk barang atau berupa minyak goreng.

“Sesuai tujuannya sebaiknya diwujudkan dalam bentuk minyak saja. Kalau dalam bentuk tunai, belum tentu bantuan yang diterima dibelikan minyak. Untuk sasarannya, lebih baik kepada UMKM yang benar-benar membutuhkan minyak goreng untuk menjalankan usaha mereka,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya