SOLOPOS.COM - Sirkuit Mandalika Lombok. (Instagram/@itdc_id)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer mengakui, pembangunan sirkuit Mandalika, Lombok yang kini bernama Pertamina Mandalika Street Circuit sempat mengalami banyak hambatan. Sirkuit Mandalika dibangun sejak 15 Agustus 2020.

Dia mengatakan, di awal masa pembangunan pihaknya banyak mengalami tantangan akibat waktu pengerjaanya di tengah-tengah kondisi pandemi Covid-19. Beberapa diantaranya masalah pembebasan lahan, dan pembatasan tenaga kerja dalam pembangunan sirkuit tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pembangunan sirkuit Mandalika dimulai tanggal 15 Agustus 2020 di tengah-tengah suasana pandemi. Banyak sekali tantangan yang kami hadapi tantangan dari sisi tanah, maupun dari sisi pembatasan kerja karena pandemi,” kata dia dalam Penandatanganan PKS Sponsorship dan peluncuran Nama Resmi Sirkuit, Jakarta, Kamis (7/10/2021) seperti dilansir Liputan6.

Baca Juga: Wow! Sirkuit Mandalika Punya Tikungan Terbanyak di Dunia

Aspal Terbaik

Namun karena dukungan dari berbagai pihak termasuk dari pemegang saham, pemerintah pusat dan daerah, para mitra BUMN, dan masyarakat maka pembangunan dapat berjalan dan mencapai sesuai dengan waktu. Di mana pembangunan sendiri ditargetkan selesai pada akhir 2021.

“Kami ingin memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada mitra kontraktor kami,” jelas dia.

Sirkuit Mandalika adalah sirkuit balap bertaraf internasional yang terletak di Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sirkuit Mandalika Lombok dibangun dengan kelas dunia dengan panjang lintasan 4,31 km dan 17 tikungan yang siap ditaklukkan para pembalap kelas dunia. PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) mendatangkan aspal khusus dari Inggris untuk lapisan paling atas trek.

Baca Juga: Kalender Sementara Moto GP 2022, Balapan di Mandalika Seri Kedua

Sirkuit ini menggunakan aspal terbaru Stone Mastic Asphalt (SMA) dan disebut merupakan yang terbaik di dunia. SMA merupakan merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal.

Lapisan aspal ini diperuntukkan demi memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan agar tetap kuat dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan meski volume aspalnya sedikit.

Aspal jenis ini membuat jalanan lebih mulus, sehingga pembalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan dan mengurangi risiko pembalap jatuh saat melintas di trek basah.

“Penggunaan aspal menjadikan sirkuit kami tercepat di dunia dengan tingkat kemanan sudah terbukti,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya