SOLOPOS.COM - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang positif. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah ekonomi nasional yang masih landai, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang positif.

Sampai dengan Kuartal III 2021, BUMN ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,49 % (yoy), dari Rp 45,6 Miliar di Kuartal III 2020 menjadi Rp 70,9 Miliar. Hal itu diungkap PT KBI dalam keterangan resminya kepada media, belum lama ini.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sedangkan dari sisi laba operasional, sampai dengan Kuartal III 2021, KBI mencatatkan laba operasional sebesar Rp80,4 Miliar meningkat 34.03 % (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp 60 Miliar. Catatan laba positif KBI ini tercapai di tengah ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Jelang WSBK Mandalika, Okupansi Hotel di Lombok Naik hingga 70%

Transformasi Bisnis

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 berada di kisaran 3,7% – 4,5% (yoy). Sedangkan untuk Kuartal III 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan terkoreksi dari prediksi 4% – 5,7% (yoy) menjadi 4% – 5% (yoy).

Senada dengan pemerintah, Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 ada di angka 3,7% (yoy), atau lebih rendah 0,7% dari proyeksi sebelumnya yaitu sebesar 4,4% (yoy).

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, Fajar Wibhiyadi, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan agar korporasi tetap tumbuh, baik dengan transformasi bisnis, peningkatan pelayanan, serta inovasi dengan mengeluarkan inisiasi bisnis baru. Sektor perdagangan berjangka komoditi, pasar fisik komoditas serta Sistem Resi Gudang, memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.

”Salah satu inisiasi bisnis baru yang dijalankan KBI di tahun 2021 ini adalah perannya sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Pasar Fisik Timah Dalam Negeri, yang mulai berjalan sejak bulan Maret 2021. Sampai dengan bulan September 2021, transaksi perdagangan Pasar Fisik Timah Dalam Negeri di Bursa Berjangka Jakarta ini mencapai 1.480 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp647,9 miliar,” ujarnya.

Baca Juga: Heboh Pandora Papers, PPATK Siap Lakukan Hal Ini

Ke depan, lanjutnya, KBI akan terus mengembangkan bisnis baru di luar yang sekarang sudah berjalan. Salah satu inisiasi bisnis yang ditargetkan berjalan di Kuartal IV 2021 adalah Pasar Fisik Emas Digital, di mana KBI akan berperan sebagai Lembaga Kliring atas transaksi Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka Jakarta.

“Secara infrastruktur dan teknologi, kami sudah siap 100%, dan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi [Bappebti] juga telah kami peroleh beberapa waktu lalu. Selain itu, KBI juga sudah siap sebagai Lembaga Kliring untuk perdagangan asset kripto,” ujar Fajar.

Terkait sebagai Lembaga Kliring Aset Kripto, lanjut Fajar, KBI sudah siap 100% baik dari segi permodalan maupun infrastruktur.

“Sebagai lembaga kliring di perdagangan aset kripto, peran KBI meliputi penyelesaian keuangan, fungsi delivery versus payment, pengawasan integritas keuangan, fungsi suspend, rekomendasi sistem dan anggota,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya