SOLOPOS.COM - Pedagang menunjukkan kuda yang mereka jual di Pasar Plembon, Desa Belangwetan, Klaten Utara, Klaten, Minggu (24/11/2019). (Solopos-Taufiq Sidik Prakosa)

Solopos.com, KLATEN --  Pasar Plembon di tepi Jalan Raya Solo-Jogja wilayah Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah, kini menjadi lokasi transaksi jual beli kuda pada setiap pasaran Pon.

Selama ini, Pasar Plembon dikenal sebagai salah satu pusat jual-beli kambing serta burung saban pasaran Pahing dan Kliwon pada penanggalan Jawa. Saban Jumat, pasar itu diramaikan para penggemar burung berkicau yang menggelar latihan bersama. Di luar hari-hari tersebut, suasana Pasar Plembon sepi

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ide menjadikan Pasar Plembon di perbatasan Desa Belangwetan dan Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, sebagai pasar kuda pada pasaran Pon diinisiasi para peternak dan penggemar kuda. Mereka membentuk Paguyuban Jual-Beli Kuda Plembon.

Pada Minggu (24/11/2019), aneka jenis kuda terlihat berdiri dijerat pada pipa-pipa besi yang melintang di tengah Pasar Plembon. Kuda-kuda itu seperti kuda poni, sandel, serta bima. Pria-pria bertopi koboi terlihat berjalan diantara deretan kuda.

Ketua Paguyuban Jual-Beli Kuda Plembon, Warsito, mengatakan ide merintis pasar kuda di Pasar Plembon lantaran pasar kuda di Indonesia sangat minim.

“Selama ini hanya ada satu pasar kuda yang ada di Sulawesi. Untuk di Jawa dan Bali saat ini sudah tidak ada. Kami berniat menghidupkan kembali pasar kuda,” kata Warsito saat ditemui wartawan di Pasar Plembon, Minggu.

Lantaran hal itu, Warsito mengatakan pasar kuda di Pasar Plembon saat ini menjadi satu-satunya pasar kuda di wilayah Jawa dan Bali.

“Jadi se-Indonesia hanya ada dua pasar kuda yakni di Sulawesi dan Klaten,” kata Warsito.

Warsito menuturkan selama ini para peternak ataupun penggemar kuda kerap bertransaksi melalui media online. Mereka kerap kecewa setelah bertransaksi secara online.

“Kalau lewat online itu hanya bisa melihat foto dan penjelasan dari yang jual. Tidak tahu kondisi kuda sebenarnya seperti apa, apakah sakit atau mengalami cacat pada salah satu bagian tubuhnya. Saya sendiri kerap tertipu saat bertransaksi. Berbeda jika kuda digelar di pasar. Pembeli bisa tahu kondisi sebenarnya kuda yang diinginkan seperti apa dan banyak pilihan,” jelas Warsito.

Pada hari perdana pembukaan pasar kuda di Pasar Plembon, Warsito menjelaskan sekitar 60 kuda dijual para pedagang yang berasal dari wilayah Klaten, Solo, serta Jogja. Sementara, para pembeli berdatangan dari berbagai daerah seperti Kudus serta Ponorogo. Hingga Minggu siang, empat kuda terjual di Pasar Plembon.

“Ada kuda bima seharga Rp13,5 juta ada pula kuda poni yang terjual Rp40 juta,” kata Warsito.

Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, mengatakan munculnya pasar kuda menambah pasaran di Pasar Plembon.

“Pasar kuda yang baru dirintis ini akan terus dikembangkan dan harapan kami bisa menasional,” kata Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya