SOLOPOS.COM - Sejumlah kambing dijajakkan pedagang di Pasar Plembon yang berlokasi di kawasan Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Sabtu (6/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah kambing dijajakkan pedagang di Pasar Plembon yang berlokasi di kawasan Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Sabtu (6/4/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Pasar tradisional di kawasan Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten ini bernama Plembon. Lokasi pasar ini relatif mudah dijangkau karena berada di pinggir Jl Solo-Jogja, tepatnya tak jauh dari Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasar ini berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya. Pasar ini memiliki komoditas utama berupa kambing. Komoditas kambing di pasar ini memang menjadi primadona. Banyak warga yang datang dari berbagai daerah untuk berburu kambing. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan kambing sesuai keinginan mereka.

“Pasar Plembon menjadi tempat ratusan blantik atau pedagang kambing dari berbagai daerah di sekitar Klaten. Mereka datang dari Sleman, Boyolali, Sukoharjo, Gunungkidul, dan lain-lain,” papar Tugimanto, 55, pedagang kambing asal Desa Drono, Kecamatan Ngawen, saat ditemui Solopos.com di Pasar Plembon, Sabtu (6/4/2013).

Tugiman, demikian pria ini biasa disapa, adalah warga yang sudah bertahun-tahun menggeluti profesi sebagai pedagang kambing. Tidak hanya di Pasar Plembon, Tugiman biasa menjual kambing di sejumlah pasar tradisional di Klaten. Namun dia mengakui lebih nyaman berdagang kambing di Pasar Plembon daripada di pasar tradisional lain.

“Di samping lebih dekat dengan rumah, pasar ini selalu ramai setiap hari pasaran yakni Kliwon dan Pahing,” terang Tugiman.

Tugiman mengakui, sejak Hari Raya Idul Adha lalu, harga komoditas kambing di pasaran masih relatif tinggi. Di Pasar Plembon, kambing betina dewasa bisa dijual mulai dari Rp1,1 juta hingga Rp1,5 juta tergantung kondisi ternak. Sementara kambing jantan dewasa dijual mulai Rp1,2 juta hingga Rp1,7 juta tergantung kondisi ternak.

“Anak kambing yang masih kecil saja bisa dijual Rp700.000/ekor. Harga kambing di pasaran memang mahal, tetapi tetap ada yang mencarinya,” tambah Tugiman.

Hal senada juga dikemukakan Slamet, 45, pedagang kambing lainnya. Warga Ngawen itu mengaku biasa berjualan kambing di Pasar Plembon. Menurutnya, setiap 10 hari sekali, dirinya bersama teman-teman sesama pedagang kambing menggelar arisan. Hasil arisan tersebut bisa dijadikan tambahan modal untuk membeli bibit kambing.

“Setiap arisan kami iuran Rp100.000/orang. Dana yang terkumpul mencapai Rp7,5 juta. Selain untuk tambahan modal, uang hasil arisan juga bisa digunakan untuk keperluan lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya