SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi keterangan kepada wartawan mengenai rencana vaksinasi terhadap kolompok usia enam hingga 11 tahun di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Selasa (21/12/2021). (Solopos/ Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri bertekad menurunkan tingkat kemiskinan menjadi satu digit. Target itu cukup berat setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir justru menambah angka kemiskinan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, tetap optimistis target penurunan angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri hingga berada di angka satu digit yang dicanangkan Bupati-Wakil Bupati, Joko Sutopo-Setyo Sukarno bisa tercapai. Oleh karena itu, menurut Heru, program 2022 ini dan 2023 mendatang harus bisa menjawab tantangan tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia melanjutkan, prioritas utama program yang dibuat setiap tahun selama Bupati Joko Sutopo memimpin sejak periode I adalah mengentaskan penduduk miskin. Pada 2022 ini tingkat kemiskinan ditarget turun menjadi 9,33 persen. Sementara, pada 2023 ditarget turun lagi menjadi 9,18 persen.

Baca Juga: 2 Tahun Pandemi, Penduduk Miskin Wonogiri Naik 1,3%

Heru menyebut, desa/kelurahan hingga organisasi perangkat daerah (OPD) harus bersama-sama memberi kontribusi untuk mewujudkan target tersebut. Kontribusi itu dapat melalui realisasi program kerja maupun masukan dan saran untuk kepentingan penyusunan RKPD. RKPD merupakan tahap awal penyusunan program. Tahap akhir proses itu adalah penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Acara [Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD 2023] hari ini [Rabu] adalah kick off [dimulainya] perencanaan pembangunan 2023. Setelah ini akan digelar musrenbang [musyawarah perencanaan pembangunan] desa/kelurahan, kecamatan, sampai kabupaten. Dijadwalkan RKPD ditetapkan Juni,” ucap Heru.

Bupati Joko Sutopo, saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu, mengatakan program 2022 diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi. Pemkab Wonogiri akan mendorong para pelaku usaha mengembangkan bisnis melalui kegiatan fasilitasi seperti pelatihan.

Baca Juga: Dinkes Klaten Pastikan Kasus Positif Covid-19 di Klaten Hanya 1 Orang

Sektor lain yang akan disentuh, yakni pertanian. Pemkab akan memberi perhatian lebih pada sektor itu melalui pembangunan infrastruktur penunjang, pengadaan alat pertanian, hingga membangun sistem pemasaran.

“Bisa dengan memperkuat sistem resi gudang, memperluas cakupan pasar lokal, menjalin komunikasi dengan mitra, atau bekerja sama dengan daerah lain,” ucap Bupati.

Berdasarkan data yang Solopos.com peroleh, penduduk miskin di Kabupaten Wonogiri pada 2019 atau sebelum Covid-19 mewabah tercatat 10,25 persen. Pada 2020 naik 0,61 persen menjadi 10,86 persen.

Baca Juga: Masjid Nur Azizah Pemkab Klaten Siap Gelar Salat Jumat Perdana

Lalu pada 2021 lalu kembali naik. Bahkan, kenaikannya lebih tinggi dari pada kenaikan pada 2020. Penduduk miskin 2021 naik 0,69 persen menjadi 11,55 persen.

Tingkat kemiskinan tersebut masih di bawah tingkat kemiskinan Jawa Tengah yang pada 2021 tercatat 11,79 atau naik 0,38 persen dari pada 2020. Pada tahun itu tingkat kemiskinan Jawa Tengah tercatat 11,41 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya