SOLOPOS.COM - Kepala Bappeda Litbang Wonogiri, Heru Utomo, memberi paparan dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Rabu (5/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pandemi Covid-19 selama 2020-2021 membuat tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonogiri naik 1,3 persen.

Penduduk miskin pada 2020 naik 0,61 persen dibanding 2019. Penduduk miskin pada 2021 lalu naik lagi sebesar 0,69 persen dibanding 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memiliki tugas berat untuk menekan tingkat kemiskinan tersebut agar upaya menekan angka kemiskinan pada 2022 dan 2023 mendatang mencapai target.

Baca Juga: Dinkes Klaten Pastikan Kasus Positif Covid-19 di Klaten Hanya 1 Orang

Masalah kemiskinan itu disinggung dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Rabu (5/1/2022).

Data yang Solopos.com peroleh, penduduk miskin di Kabupaten Wonogiri pada 2019 atau sebelum Covid-19 mewabah tercatat 10,25 persen. Pada 2020 naik 0,61 persen menjadi 10,86 persen.

Lalu pada 2021 lalu kembali naik. Bahkan, kenaikannya lebih tinggi dari pada kenaikan pada 2020. Penduduk miskin 2021 naik 0,69 persen menjadi 11,55 persen.

Baca Juga: Masjid Nur Azizah Pemkab Klaten Siap Gelar Salat Jumat Perdana

Tingkat kemiskinan tersebut masih di bawah tingkat kemiskinan Jawa Tengah yang pada 2021 tercatat 11,79 atau naik 0,38 persen dari pada 2020. Pada tahun itu tingkat kemiskinan Jawa Tengah tercatat 11,41 persen.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan realisasi program 2020 dan 2021 hampir semua mencapai target. Bahkan, ada capaian program yang melampaui target.

Selama dua tahun itu hanya satu yang tak mencapai target, yakni tingkat kemiskinan yang ditarget turun tetapi justru naik. Namun, daerah yang penduduk miskinnya bertambah bukan hanya Kabupaten Wonogiri. Bahkan, dalam skala Jawa Tengah penduduk miskin juga bertambah. Penyebab utamanya pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan.

Baca Juga: Didanai Rp6,8 M, Musala Pemkab Klaten Kini Megah Mirip Masjid Demak

“Di sisi lain, IPM [Indeks Pembangunan Manusia] 2021 naik [2020 70,25, sedangkan 2021 70,49]. Itu menunjukkan kualitas pembangunan manusia membaik. IPM Wonogiri sejak 2020 lalu masuk klasifikasi tinggi,” kata Heru.

Dia tetap optimistis target penurunan angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri hingga berada di angka satu digit yang dicanangkan Bupati-Wakil Bupati, Joko Sutopo-Setyo Sukarno bisa tercapai. Oleh karena itu, menurut Heru, program 2022 ini dan 2023 mendatang harus bisa menjawab tantangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya