SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang gila. (Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali mendata para penderita atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pendataan dilakukan dengan sistem jemput bola.

Pada Kamis (1/4/2021) misalnya, perekaman data ODGJ dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Kegiatan itu dilakukan agar para ODGJ nantinya memiliki bukti identitas yang jelas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dengan begitu bisa sebagai syarat untuk mengajukan permohonan bantuan kesehatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Baca Juga: 3 Warga Klaten Beda Kecamatan Diciduk Tim Densus 88 Antiteror

Dalam pendataan penderita gangguan jiwa itu, Dispendukcapil bekerja sama dengan Dinas Sosial, sukarelawan, serta Dinas Kesehatan Boyolali.

"Kalau sudah terdata semuanya nanti dilakukan perekaman data KTP elektronik, tujuannya untuk mendapatkan kartu BPJS,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Data Dispendukcapil Kabupaten Boyolali, Yuning Tyas, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (1/4/2021).

Dengan begitu Yuning berharap nantinya para ODGJ bisa dengan mudah mendapatkan bantuan kesehatan. “Semua ODGJ Kabupaten Boyolali tertangani. Bisa diobati, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Diobati secara rutin melalui dengan fasilitas BPJS,” lanjutnya.

Baca Juga: Babak Baru Sengketa Lahan Sriwedari, Gugatan Pemkot Solo Melawan Eksekusi Mulai Disidangkan

Terpadu Dan Berkelanjutan

Salah satu desa yang dikunjungi petugas pendataan penderita gangguan jiwa Boyolali adalah Desa Sangup, Kecamatan Tamansari. Salah satu sukarelawan dari Desa Sangup, Tri Mulyono, ikut senang atas terselenggaranya program tersebut.

Sebab hal itu bisa membantu para ODGJ dan keluarganya. Di wilayah tersebut tercatat ada 12 ODGJ, dan masih ada empat orang yang belum melakukan perekaman data KTP elektronik.

Baca Juga: Siap-Siap! Hunian 535 Keluarga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo, Pekan Ini Diukur

Seperti diketahui, sejak beberapa bulan lalu penanganan kesehatan ODGJ Kabupaten Boyolali dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Dokter jiwa dari RSUD Simo, dr M Ismail Salahudin SpKJ, mengatakan sejak setahun lalu timnya melakukan pelayanan home visit ke rumah-rumah ODGJ.

Kunjungan itu termasuk ke tempat ODGJ yang dipasung. Pada penanganan itu pasien tidak dikenai biaya karena sudah ditanggung program BPJS atau Jamkesda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya