SOLOPOS.COM - Lurah Pasar Bunder Sragen Sugino bersama pengelola Pasar Bunder laiinnya melakukan tracing terhadap pedagang yang pernah kontak erat dengan S di lingkungan Pasar Bunder Sragen, Kamis (27/8/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang petugas penarik retribusi kios dan lapak Pasar Bunder Sragen berinisial S, 28, asal Kecamatan Gondang, Sragen, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (26/8/2020).

Pengelola Pasar Bunder Sragen kemudian melakukan tracing dan ditemukan ada 44 orang yang terindikasi kontak erat dengan laki-laki penarik retribusi tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

S diduga tertular Covid-19 dari ibunya, S, 71, yang meninggal dunia pada Rabu (26/8/220) pukul 05.30 WIB di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen. Direktur RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, dr. Agus Trijono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (27/8/2020), menyampaikan Ny. S, 71, merupakan pasien rujukan PSC 119 Sragen.

Hari Ini Dalam Sejarah: 27 Agustus 1628, Kesultanan Mataram Menyerang Belanda di Batavia

Dia menerangkan pasien datang ke RSUD dalam kondisi sudah penurunan kesadaran dan memang memiliki comorbid.

"Selama dirawat, kondisi pasien kurang baik sehingga pada Rabu pukul 05.30 WIB dinyatakan meninggal dunia dan pemakamannya dilakukan dengan protap Covid-19. Pasien masuk RSUD pada Minggu (23/8/2020) pukul 20.00 WIB. Comorbidnya karena sudah lanjut usia dan memiliki tekanan darah tinggi. Saat datang almarhum diantar anaknya, S. Mulai Minggu itu juga, S diisolasi mandiri bersama ibunya. Sampai sekarang kondisi S baik," ujarnya.

Lurah Pasar Bunder Sragen Sugino masih melakukan tracing pedagang lapak dan pedagang kios di Pasar Bunder, Kamis siang.

Sugino mengatakan setelah mendengar ada satu kasus positif Covid-19 di Pasar Bunder Sragen, maka pengelola langsung melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kerja S pada Rabu (26/8/2020) malam. Penyemprotan disinfektan, ujar dia, akan dilanjutkan pada Kamis malam.

"Pak S ini bekerja sebagai penyapu dan juga penarik e-retribusi dan retribusi terhadap pedagang oprokan [lapak]. Pak S melakukan penarikan retribusi kepada pedagang oprokan kali terakhir pada Sabtu (22/8) lalu atau sehari sebelum masuk RSUD Gemolong. Kalau untuk penarikan e-retribusi dengan menggunakan EDC sudah berhenti sementara sejak sepekan lebih karena mengurus ibunya yang sakit," jelas Sugino saat ditemui Solopos.com di Pasar Bunder Sragen.

Tracing & Swab

Dia menjelaskan sejak adanya kasus itu, pengelola Pasar Bunder langsung gerak untuk tracing. Dia mengatakan pada Kamis pagi sudah melaporkan hasil tracing sebanyak 41 orang ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk ditindaklanjuti.

"Kemudian kami masih melanjutkan tracing. Pada Kamis siang ini, kami mendapoat tiga orang tambahan sehingga jumlahnya sudah 44 orang. Nah, kapan mereka mau diperiksa dengan swab test? Kami masih menunggu perintah dari DKK," jelasnya.

Pandemi Covid-19, Lomba Renang Lintas Benua di Istanbul Jalan Terus

Sugino menerangkan aktivitas pedagang masih seperti biasa. Dia terus menyosialisasikan supaya lebih memperketat protokol kesehatan sembari terus melakukan tracing di lokasi kerja S.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedi Rosanto mengatakan pihaknya melakukan pengawasan di area pasar untuk ketaatan protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19 di Pasar Bunder Sragen. Dia mengatakan ketaatan protokol kesehatan bukan hanya d pasar tetapi juga untuk semua warga masyarakat.

"Pendataan pedagang yang pernah kontak langsung dengan S terus berjalan dan segera dilakukan swab test secepatnya. Kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan disinfektan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya