SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (tengah) meninjau proyek penataan kawasan Koridor Pedestrian Kota Solo/koridor Ngarsopuro – koridor Gatot Subroto (Gatsu), Solo, Selasa (11/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo mewacanakan dan masih membahas rencana menghidupkan kawasan koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu hingga Ngarsopuro nantinya menawarkan produk kuliner tanpa limbah atau sampah

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo Heru Sunardi menjelaskan konsep kawasan Ngarsapura bukan ranah Disdag namun dinasnya ikut dilibatkan dalam pembahasan untuk menghidupkan kawasan tersebut. Diskusi sudah dilakukan dua kali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Artinya saat diskusi muncul UMKM yang boleh menempati standarnya seperti apa, jumlahnya berapa. Yang diprioritaskan ruang publik bukan berjualan,” kata dia, Jumat (4/11/2022).

Dia menjelaskan makanan yang dijual pedagang maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di koridor Gatsu dan Ngarsopuro merupakan makanan yang tidak memproduksi limbah.

Ia mencontohkan salah satu jenis usaha yang tidak mungkin dilibatkan pedagang bakso karena nanti ada pencucian alat makan dan pasti menghasilkan limbah. “Kemarin saat diskusi itu makanan yang tidak menghasilkan limbah, cucian piring, cucian gelas. Namun makanan yang siap disajikan,” paparnya.

Baca Juga: Gibran Ingin Hidupkan Malam di Koridor Gatsu Solo, Angkringan Buka sampai Pagi

Menurutnya, angkringan juga sepertinya sulit untuk dilibatkan karena ada tikar sementara secara umum ruang publik menjadi prioritas. Dalam hal ini orang jalan kaki dan duduk di kawasan Gatsu dan Ngarsapura.

Solo Kekurangan Atraksi Hiburan Malam

“Tempat dipandang baik itu kan selama 24 jam. Kalau toh malam, modelnya dibuat seperti apa supaya tidak mengotori. Ini baru tahap diskusi kami ya,” paparnya.

Sebelumnya, Pemkot Solo berencana menghidupkan kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro Solo dengan pedagang angkringan yang buka mulai malam hari setelah toko-toko tutup sampai pagi (Subuh). Upaya itu menjawab tantangan Kota Solo yang kekurangan atraksi dan aktivitas pada waktu malam.

Baca Juga: Cek Proyek Koridor Ngarsopuro Solo, Gibran: Pejalan Kaki bakal Jadi Prioritas

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ketika sesi tanya jawab dengan jukir dan pengelola parkir pada kegiatan bimbingan teknis Pengelola dan Jukir di Hotel Loji, Solo, Kamis (3/11/2022) siang.

“Solo kalau malam kurang hidup. Kami menunggu toko tutup pukul 21.00 WIB. Ya kami asumsikan 22.00 WIB tutup, baru nanti ada semua gerobak angkringan ada di situ pukul 22.00 WIB sampai Subuh di situ,” katanya.

Gibran mengatakan ada atraksi hiburan di Jl Gatot Subroto pada malam hari. Sementara Night Market yang sementara ini menempati Jl Bhayangkara akan dikembalikan ke Jl Diponegoro, Ngarsopuro, dengan operasional setiap Sabtu malam. “Intinya kami ingin ada hiburan malam hari di Kota Solo. Penutupan jalan kalau ada event saja,” jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya