SOLOPOS.COM - Warga mengamati Jembatan Kali Mubeng di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, tepatnya di sebelah timur Pabrik Gula (PG) Tasikmadu, Kamis (10/12/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembongkaran Jembatan Kali Mubeng di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar tepatnya di timur Pabrik Gula (PG) Tasikmadu terkendala keberadaan rel bengkong. Pasalnya, rel sebagai jalur pengangkut kereta tebu tersebut berada tepat di jembatan.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan posisi jembatan Kali Mubeng yang akan dibongkar itu selain menopang jalan (Jl. Papahan) juga menopang rel bengkong milik PG Tasikmadu. Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan PG Tasikmadu perihal rel tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jembatan itu posisinya pas berada di bawah rel bengkong milik PG Tasikmadu, sehingga nanti saya tanyakan dulu ke PG Tasikmadu, apakah rel itu masih digunakan atau tidak. Kalau tidak digunakan saya minta dibongkar saja, tapi kalau masih digunakan, nanti akan dikaji lagi,” ujarnya saat ditemui di Balai Desa Ngijo, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Jembatan Kali Mubeng di Timur PG Tasikmadu Karanganyar akan Dibongkar

Menurut Yuli, sapaan Juliyatmono, jembatan Kali Mubeng ini sudah mendesak untuk ditangani. Sebab lorongnya sempit dan sering tersumbat sampah sehingga kalau hujan deras, aliran sungai meluap dan dikhawatirkan akan kembali membanjiri perumahan warga.

“Memang lubangnya kecil jadi kalau kemasukan sampah meluap sungainya,” imbuhnya.

Di sisi lain, keberadaan rel bengkong juga sudah perlu dikaji karena sering menimbulkan kecelakaan. Banyak pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor yang terjatuh saat melintas rel bengkong yang posisinya nyaris searah dengan jalan.

“Di rel bengkong ini juga sudah banyak yang jatuh karena roda sepeda motor mereka terpeleset saat melintasi rel bengkong,” imbuhnya.

Baca Juga: Bus Wisata Bermasalah di Jalanan Menurun, Gerobak PKL Jadi Korban

Bikin Banjir

Sebelumnya diberitakan, rencana pembongkaran Kali Mubeng itu bergulir menyusul sering meluapnya air sungai saat hujan deras akibat alirannya tersumbat sampah berat di bawah jembatan tersebut.

Pantauan Solopos.com pada Kamis (9/12/2021), area mulut lorong jembatan itu dipenuhi sampah. Menurut sejumlah sumber, sampah ini terhenti karena adanya sampah keras/berat di dalam lorong jembatan.

Sementara itu, upaya pembersihan sampah di permukaan air ini sudah dilakukan pihak terkait bersama warga dan sukarelawan. Namun pembersihan sampah di bawah jembatan sulit dilakukan mengingat lorongnya sempit dan sampahnya sudah mengeras.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Margono, mengatakan rencana pembongkaran jembatan Kali Mubeng baru dapat direalisasi 2022/2023.

Baca Juga: Polres Karanganyar Salurkan 4 Ton Beras ke Korban Erupsi Gunung Semeru

“Rencananya jembatan itu dibongkar. Nanti bisa dari pihak DPUPR atau dari BPSDA [Balai Pengelolaan Sumber Daya Air]. Kalau dari DPUPR yang menggunakan anggaran APBD Karanganyar, pembongkaran tahun depan [2022]. Tidak mungkin tahun ini. Kemungkinan diusulkan melalui APBD Perubahan [2022], atau APBD 2023,” ujarnya, Jumat (10/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya