Solopos.com, KARANGANYAR — Pembangunan Masjid Agung Karanganyar yang menelan dana Rp89 miliar menjadi salah satu proyek ambisius Bupati Juliyatmono. Proyek mercusuar ini diharapkan menjadi ikon baru kabupaten yang memiliki julukan Bumi Intanpari.
Proyek pembangunan Masjid Agung Karanganyar ini dikerjakan secara tahun jamak mulai 2019 dan ditarget rampung pada 17 Desember 2021. Namun, PT MAM Energindo asal Jakarta selaku rekanan pelaksana proyek tak mampu memenuhi tenggat waktu yang ditentukan sesuai kontrak.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Mereka meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan proyek. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengabulkan perpanjangan 10 hari dengan pertimbangan proyek sudah hampir selesai.
Masjid Agung Karanganyar dibangun dengan konsep bangunan ala Timur Tengah. Desain masjid ini berkiblat pada Masjid Nabawi di Madinah. Nantinya, Masjid Karanganyar memiliki empat menara di setiap sudutnya. Salah satunya akan berfungsi sebagai menara pandang.
Pengunjung bisa menikmati pemandangan Karanganyar kota dari ketinggian secara cuma-cuma. Pemkab Karanganyar tidak memasang tarif bagi pengunjung yang ingin naik ke menara pandang.