SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembacokan atau penikaman. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, menegaskan aksi pembacokan yang terjadi secara beruntun di wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam bukanlah tergolong aksi klitih.

Kapolres beralasan metode pembacokan yang dilakukan oleh pelaku pembacokan tidak mengindikasikan ciri-ciri klitih melainkan sudah terencana sejak awal. Polisi menduga, korban pembacokan yakni M, 46, warga Serengan dan A, 42, warga Grogol, untuk TKP pembacokan di Grogol, serta R, 47, warga Mojo Sukoharjo untuk lokasi pembacokan di Mojolaban merupakan target yang sudah ditentukan sejak awal untuk diserang oleh kelompok yang mendatangi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kalau klitih itu kan membacoknya random tidak pandang siapa korbannya dan disertai merampas barang berharga. Untuk kasus di Mojolaban dan Grogol kemarin itu tidak. Kami menduga, korban ini sudah disasar sejak awal sebagai target. Jadi ini bukan aksi klitih,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (3/2/2022) siang.

Baca juga: Terjadi di Warung Tongkrongan, Ini Kronologi 2 Pembacokan di Sukoharjo

Diberitakan sebelumnya, Polres Sukoharjo terus mendalami kasus pembacokan secara beruntun yang terjadi di Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam. Hingga hingga Kamis siang kemarin, sebanyak tujuh saksi sudah diperiksa oleh polisi untuk mendapatkan titik terang kasus itu.

Polisi Menggelar Penyelidikan Intensif

Menurut AKBP Wahyu Nugroho, kasus pembacokan yang memakan korban luka sebanyak tiga orang tersebut dikembangkan secara bertahap oleh petugas di lapangan.

“Ketujuh saksi ini kami periksa dan kami mintai keterangan termasuk tiga orang yang menjadi korban juga kami masukkan sebagai saksi. Kami saat ini sedang melakukan penyelidikan secara intensif atas kejadian yang terjadi sebelumnya,” beber dia.

Kapolres pun meminta doa dari masyarakat agar pihaknya bisa segera menemukan petunjuk yang mengarah ke pelaku dan menangkapnya.

Baca juga: Sebelum Pembacokan, Terungkap Ada Aksi Perusakan Bangunan di Sukoharjo

Sebelumnya, aksi pembacokan secara beruntun terjadi di Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam. Aksi pembacokan secara beruntun di dua lokasi berbeda terjadi dalam kurun waktu pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kejadian pembacokan pertama terjadi di Grogol dan hanya berselang sekitar satu jam aksi pembacokan berikutnya terjadi di Mojolaban. Akibat kejadian tersebut, tiga orang mengalami korban luka bacokan di tubuh mereka.

Selain aksi pembacokan di dua lokasi, pada Senin (31/1/2022) malam, terjadi perusakan bangunan yang dilakukan oleh sekelompok orang di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Aksi perusakan merupakan buntut dari perselisihan antara dua kelompok yang terjadi di Solo beberapa waktu sebelumnya.

“Sebelumnya juga ada aksi perusakan di Kartasura oleh salah satu kelompok yang menyerang basecamp kelompok lainnya yang merupakan buntut dari perselisihan di Solo. Saat perusakan, di lokasi tersebut memang tidak ada orang dan kami sudah mengamankan salah satu pelaku berinisial B. Kami tidak mau berspekulasi dulu, tapi tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut ada hubungannya dengan pembacokan kemarin. Kami masih terus mendalami informasi dan motif untuk mengetahuinya,” kata Kapolres Sukoharjo, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Polisi Periksa 7 Saksi Terkait 2 Kasus Pembacokan Beruntun di Sukoharjo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya