SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi buruh (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Kalangan buruh boleh saja optimistis bakal mampu bersaing dengan buruh asing saat era pasar bebas. Bahkan meskipun kalangan akademisi justru khawatir dengan keandalan bersaing mereka. Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Kemenkop dan UMKM) saat ini justru sudah menyiapkan lembaga pendidikan keterampilan namun belum menjangkau semua kota dan sektor usaha.

Seperti diberitakan Solopos.com, kalangan buruh seperti Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo mengaku tidak gentar menghadapi pasar bebas. Ketua SPN Solo Hudi Wasisto justru girang dengan hadirnya era pasar bebas itu. Ia bahkan yakin pasar bebas yang memungkinkan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia itu bakal mendongkrak kesejahteraan buruh.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Padahal kalangan akademisi menilai para buruh di Indonesia belum siap menghadapi era itu. Penilaian itu antara klain hadir dari pengamat ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Lukman Hakim. Saat dihubungi Solopos.com, Jumat (4/4/2014), ia menyampaikan saat ini tenaga kerja Indonesia belum siap menghadapi persaingan dengan tenaga kasar dari luar negeri yang umumnya telah memiliki sertifikat keahlian.

Kendati kalangan burtuh seperti SPN optimis mampu bersaing dengan buruh asing, Kemenkop dan UMKM kini menyiapkan lembaga pendidikan keterampilan namun belum menjangkau semua kota dan sektor usaha. “Mungkin tenaga kerja dalam negeri bisa bersaing di Indonesia tapi kalau di luar negeri sulit. Apalagi perusahaan asing yang ada di Indonesia, mereka mencarinya juga tenaga kerja yang sudah terampil, yang kemungkinan berasal dari luar negeri,” tuturnya.

Hal ini karena perusahaan asing tersebut lebih mencari kualitas individu dan berani menggaji tinggi. Namun tidak dipungkiri, pasar bebas memiliki dua sisi dampak, selain negatif juga ada sisi positif. Menurut dia, pasar bebas juga bisa menyebabkan peningkatan kualitas kesejahteraan pekerja karena kemungkinan adanya peningkatan upah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya