SOLOPOS.COM - Seratusan orang dari berbagai instansi dan sukarelawan SAR mengikuti apel pendisiplinan protokol kesehatan di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (10/10/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seratusan orang dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sragen, TNI, Polri, dan SAR menggelar operasi gabungan penegakan protokol kesehatan di Kecamatan Sragen Kota, Ngrampal, dan Sidoharjo, Sabtu (10/10/2020).

Operasi terstruktur dan masif itu bertujuan menegakkan disiplin protokol kesehatan lantaran kasus Covid-19 di Sragen mencapai 615 orang. Sebelum bergerak mereka menggelar apel bersama di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam apel gelar pasukan itu, Plt Bupati Sragen Dedy Endriyatno menjadi inspektur upacara. Setelah apel itu mereka bergerak sesuai dengan wilayah tugas masing-masing.

Tersetrum, Warga Nanggulan Klaten Meninggal di Atap Rumah

Tim I bergerak dari kota ke barat wilayah Kecamatan Sidoharjo. Tim II bergerak dari Kota ke timur wilayah Kecamatan Ngrampal. Tim III bergerak dari Kota ke utara masih wilayah Kecamatan Sragen Kota.

Tim IV bergerak ke dua pasar tradisional, yakni Pasar Bunder Sragen dan Pasar Kota Sragen. Setiap tim beranggotakan sebanyak 52 orang.

“Operasi gabungan kali ini sebagai upaya dan peran Pemkab bersama stakeholders terkait untuk mengatasi Covid-19. Jumlah kasus kematian Covid-19 meningkat dan sekarang jumlahnya sebanyak 27 kasus. Total kasus Covid-19 di Sragen mencapai 615 orang. Di saat angka kasus meningkat tetapi kepekaan masyarakat terhadap protokol kesehatan justru menurun,” ujar Dedy saat ditemui wartawan seusai apel.

Dedy melihat masyarakat bebas beraktivitas tanpa menjaga disiplin protokol kesehatan.

Waduk Dawuhan Madiun Mengering Bawa Berkah, Warga Panen Ikan Berbulan-Bulan

Dedy sengaja mengajak seluruh stakeholders yang ada untuk bersama-sama meningkatkan dan menegakkan disiplin protokol kesehatan itu.

Buku Menjadi Catatan Sejarah

Dedy ingin membuat buku tentang Covid-19 di Sragen. Dia berharap buku itu akan menjadi catatan sejarah yang secara tiba-tiba muncul penyakit mencekam dunia.

"Di saat itulah kami berperan mengedukasi masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan. Tentu hal itu menjadi kebanggaan tersendiri. Prestasi penanganan Covid-19 di Sragen itu merupakan hasil kerja kumulatif seluruh elemen masyarakat Sragen,” jelasnya.

284 Mahasiswa Miskin Raih Beasiswa Sintawati dari Pemkab Sragen

Dedy menerangkan sasaran operasi kali ini lebih ke pertokoan, warung, dan masyarakat pengguna jalan. Dia mengatakan operasi itu mengutamakan edukasi daripada sanksi sosial maupun administrasi.

“Tujuannya menekan angka Covid-19 sehingga Sragen yang menjadi zona oranye berubah menjadi zona kuning dan hijau. Masih banyak warga yang tidak pakai masker. Operasi simpatik ke masjid-masjid juga ditemukan masih ada yang belum jaga jarak dan masih pakai karpet. Itu menunjukkan penurunan kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya