SOLOPOS.COM - Masyarakat beristirahat di serambi Masjid Cipto Mulyo Pengging, Banyudono, Boyolali, seusai salat zuhur berjemaah, Kamis (21/4/2022).(Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI –Masjid Cipto Mulyo Pengging, Banyudono, Boyolali, kerap dijadikan tempat istirahat oleh orang-orang yang melaksanakan puasa Ramadan. Hal itu seperti tampak pada Kamis (21/4/2022) siang menjelang Zuhur, beberapa orang rebahan di serambi masjid tertua di Boyolali itu.

Ada pula beberapa orang tertidur sambil bersandar tembok Masjid Cipto Mulyo Pengging. “Deng… Deng… Deng…,” beduk pun ditabuh disusul kumandang azan zuhur. Orang-orang yang beristirahat tadi bergegas untuk berwudu kemudian mengikuti salat berjamaah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Setelah selesai salat berjemaah, sebagian orang meninggalkan masjid peninggalan Raja Keraton Solo Paku Buwono X itu, tapi belasan orang lainnya memilih tetap tinggal di masjid. Mereka mengaji, tapi ada pula yang beristirahat siang baik rebahan atau hanya selonjoran kaki. Salah satu orang yang beristirahat di serambi Masjid Cipto Mulyo Pengging adalah Eko Yudho Wijoyo, wiraswasta yang berasal dari Mangkuyudan, Solo.

“Entah mengapa, bagi saya masjid ini sangat nyaman. Seperti ada kontak atau panggilan untuk salat ke sini,” kata pria 57 tahun tersebut saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela istirahatnya, Kamis.

Baca juga: Berusia 117 Tahun, Ini Keunikan Masjid Cipto Mulyo Pengging Boyolali

Ia mengaku seringkali menyempatkan waktu ke Pengging hanya untuk mencari ketenangan batin. Saat ditanya siapa pembuat Masjid Cipto Mulyo Pengging, Eko mengatakan tidak terlalu paham akan hal tersebut.

“Saya ke sini bukan karena ini peninggalan siapa, tapi memang karena hanya ingin ke sini. Dan alhamdulillah, saat saya berdoa di sini, doa-doa saya sedikit banyak terkabul,” jelas pria yang tinggal di Solo itu. Eko mengaku sering datang ke masjid tersebut bahkan selain Bulan Ramadan.

Setelah Salat Langsung Istirahat

Pengunjung lain, Ngatima, mengatakan memilih beristirahat di Masjid Cipto Mulyo Pengging karena merasakan suasana enak dan nyaman di masjid tersebut. “Ke sini ya pas siang aja, kan tidak makan siang. Jadi setelah salat langsung istirahat,” kata laki-laki 56 tahun tersebut di sela-sela istirahatnya.

Lelaki asal Jembungan, Banyudono, Boyolali, tersebut mengatakan selain Ramadan jarang untuk beristirahat di masjid karena biasanya ada makan siang. Selain itu, Ngatima memilih masjid Cipto Mulyo untuk beristirahat karena lokasinya dekat dengan tempat kerjanya.

Baca juga: Masjid Cipto Mulyo Pengging, Masjid Tertua di Boyolali Peninggalan PB X

Sementara itu, imam dan takmir Masjid Cipto Mulyo Pengging, Achmadi, mengungkapkan banyaknya orang yang beristirahat setelah Salat Zuhur di serambi masjid adalah pemandangan biasa saat Ramadan. Dia pun mengizinkan orang-orang beristirahat di serambi masjid.

“Orang yang rebahan dan selonjoran tidak tiap hari, hanya Ramadan saja. Ini mungkin badannya capai, kan enggak bisa makan dan minum jadi klekaran [rebahan] sebentar, terus nanti pergi. Mereka enggak sampai sore,” kata dia.

Sebelumnya saat diwawancarai Solopos.com, Senin (11/4/2022), Achmadi, mengatakan masjid Cipto Mulyo Pengging kerap dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas. Seperti pengajian tiap malam Senin, malam Rabu khusus perempuan dewasa, malam Rabu Wage dan Jumat Wage untuk semua kalangan, serta terdapat pengajian akbar tiap Muharam sebelum pandemi.

Saat Ramadan ini, Achmadi mengungkapkan terdapat aktivitas buka bersama di Masjid Cipto Mulyo. Ibu-ibu sekitar juga berkumpul untuk masak bersama menyiapkan takjil bagi anak-anak yang mengikuti TPA tiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Baca juga: Bukan 20 atau 8, Berapa Rakaat Salat Tarawih di Masjidil Haram Makkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya