SOLOPOS.COM - Pecel Wader Mbah Asmo 2, Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Nikmatnya pecel ditambah gurihnya wader goreng menjadi menu khas di warung Soto dan Pecel Wader Mbah Asmo 2. Lokasinya mudah dijangkau di tepi jalan raya Klaten-Jatinom, Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten.

Selain mudah dijangkau, warung itu berlokasi di tempat strategis lantaran tepat di antara dua objek wisata air di Klaten yakni Umbul Jolotundo dan Umbul Susuhan. Jaraknya hanya puluhan meter dari kedua objek wisata air tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menu nasi pecel berisi sayur, kenikir atau bisa diganti dengan bayam, kancang panjang, mi, toge, dan tentunya disiram bumbu pecel yang sudah diencerkan. Hidangan itu lantas disajikan dengan wader aneka ukuran.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Festival Batik di Kampung Kuliner Klaten Digelar

Tak hanya pecel yang menjadi menu di warung tersebut. Ada menu lainnya dengan ciri khas tetap disajikan dengan wader. Menu lainnya yakni tumpang wader, trancam wader, nasi rames wader, serta sambal goreng wader.

Satu porsi aneka menu wader seharga Rp10.000. Menu pendamping lainnya yakni soto ayam kampung dan soto daging sapi. Menu lauknya komplet dengan aneka gorengan serta satai.

Warung itu buka saban hari mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, wader yang disiapkan pengelola kerap habis selepas pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Es Potong, Kuliner Klaten Pembangkit Kenangan Masa Kecil

Pelanggan warung itu tak hanya berasal dari Klaten. Ada warga Jawa Timur serta Jakarta yang kerap mampir ketika melintas jalan raya Klaten-Boyolali. Warung itu juga menjadi jujugan para pengunjung umbul yang mampir seusai berenang menikmati kesegaran berenang menggunakan air langsung dari sumber mata airnya.

Tak hanya menikmati menu untuk dimakan di tempat, pelanggan kerap membungkus wader untuk dibawa pulang. Wader goreng disebut-sebut masih layak dikonsumsi hingga sepekan setelah digoreng.

Pengelola warung Soto dan Pecel Wader Mbah Asmo 2, Slamet Rahayu, 27, yang kerap disapa Ayu mengatakan sejak lampau warung itu menyajikan menu dengan ciri khas wader. Sementara, ikan yang digoreng merupakan wader kali alias hasil tangkapan di sungai. Saban hari, pengelola mendapatkan setoran dari pencari ikan.

Baca Juga: Kuliner Klaten: Nikmatnya Tahu Kupat Berpadu Teh Poci Jadi Buruan Pejabat

Ayu mengatakan jumlah serta ukuran ikan yang digoreng saban hari tak menentu tergantung hasil menjaring. “Kadang saat digoreng itu ada udangnya juga,” kata Ayu saat ditemui Solopos.com di warung Soto dan Pecel Wader Mbah Asmo 2, Kamis (10/2/2022).

Wader digoreng sendiri oleh pengelola warung. Dalam sehari bisa tiga kali menggoreng wader. “Tangkapannya dari sungai-sungai di sekitar sini saja,” jelas dia.

Selain warung Mbah Asmo 2, warung serupa yang dikelola masih satu kerabat juga ada di tepi jalan raya Klaten-Boyolali. Lokasinya tak jauh dari warung Soto dan Pecel Wader Mbah Asmo 2.

Baca Juga: Jajan Lur! Kuliner Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor Klaten Sudah Buka

Salah satu penikmat pecel wader, Philipus, 31, mengaku baru kali pertama menjajal menu pecel wader di warung tersebut. Dia mengatakan selama ini belum pernah menemukan menu nasi pecel dipadukan dengan wader di Klaten.

“Biasanya itu dipadukan dengan gorengan atau telur. Kalau dipadukan dengan wader baru kali ini merasakan. Cita rasanya nikmat dengan wadernya yang gurih dan ada yang crispy,” kata warga Kecamatan Klaten Utara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya