SOLOPOS.COM - Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo. (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Layaknya rumah adat bangsawan Jawa yang penuh filosofi di setiap ruangannya, Pura Mangkunegaran Solo memiliki paugeran atau pranata yang harus dipatuhi kerabat keluarga maupun masyarakat yang bertamu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Paugeran itu juga berlaku saat acara tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Sofia Gudono yang akan digelar di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ada beberapa ruangan di Pura Mangkunegaran yang dianggap sakral dan karenanya tidak boleh dimasuki sembarang orang. Biasanya ruangan-ruangan sakral tersebut hanya boleh dimasuki keluarga inti.

Salah satunya adalah pringgitan. Laman puromangkunegaran.com menyebutkan pringgitan merupakan ruangan di belakang pendapa berbentuk kuthuk ngambang. Fungsinya untuk pertunjukan wayang kulit.

Dosen Prodi Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Insiwi Febriary Setiasih, juga mengatakan pringgitan di Pura Mangkunegaran merupakan ruang terbuka seluas 1.000 meter persegi di belakang pendapa.

Baca Juga: Ini Larangan bagi Tamu Undangan Pernikahan Kaesang-Erina

Ruang itu menjadi kawasan singgasana raja sehingga sehingga sangat disakralkan. Pringgitan menghubungkan pendapa dengan Dalem Ageng yang menjadi kediaman keluarga Mangkunegaran.

Pringgitan Domain Raja dan Keluarga

“Pringgitan sampai Dalem Ageng sangat sakral karena merupakan area keluarga Mangkunegaran. Jadi ada batas-batasan tertentu di Pura Mangkunegaran yang tidak boleh diakses oleh masyarakat umum. Pringgitan domain raja dan keluarga Mangkunegaran,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (7/12/2022).

mengakunegaran solo
Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo. (Solopos/Putut Hartanto)

Insiwi mengatakan paugeran itu sudah diterapkan sejak KGPAA Mangkunagoro I atau lebih dari 2,5 abad yang lalu. Insiwi yang dalam tesisnya mengupas sejarah, perkembangan, dan masa depan Pura Mangkunegaran Solo mengatakan ada bagian bangunan Pura Mangkunegaran yang bisa diakses publik.

Misalnya Pamedan yang kerap digunakan untuk kegiatan konser musik, pameran dan expo. Pendapa Ageng juga diperbolehkan untuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan bukan dari keluarga Mangkunegaran.

Baca Juga: Libatkan Banyak Orang saat Nikahan Kaesang, Keluarga Jokowi Disebut Low Profile

Namun, hal itu harus seizin dan perintah langsung dari KGPAA Mangkunagoro X. Dalam hal acara pernikahan seperti yang akan dilakukan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, tidak diperbolehkan menggelar prosesi pernikahan adat Jawa di Pura Mangkunegaran kecuali raja atau keluarga Mangkunegaran.

Prosesi penikahan adat Jawa itu seperti panggeh hingga sungkeman. Upacara adat itu hanya boleh dilakukan di Pendapa Ageng oleh internal keluarga Mangkunegaran sendiri. Seperti saat acara ngunduh mantu KGPAA Mangkunagoro VII menikahi GKR Timur.

“Nah, berbeda saat ngunduh mantu KGPAA Mangkunagoro VII di pendapa ageng. Beliau yang punya dalem jadi ada prosesi adat penikahan seperti sindur, ngunjuk toya wening hingga sungkeman. Karena acaranya sang raja sendiri, pringgitan dan dalem ageng juga digunakan,” ujar Insiwi.

Area Krobongan

Bagian lain dari Pura Mangkunegaran Solo yang dianggap sakral dan tidak boleh diakses publik adalah krobongan yang terletak di bagian Dalem.

Baca Juga: Naik Becak dan Andong, Ini Rute Perjalanan Tamu Resepsi Nikahan Kaesang di Solo

Sejarawan Solo yang juga Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, mengatakan area krobongan diangggap sakral dan biasanya digunakan untuk memajang calon pengantin dari keluarga pemilik rumah.

Heri menyebut ada kepercayaan jika di area krobongan dipakai untuk pengantin yang bukan keluarga inti atau istilahnya hanya meminjam lokasi untuk acara pernikahan bisa mendatangkan masalah.

Beda halnya bila bagian rumah yang dipinjam untuk menggelar pernikahan hanya di halaman. Menurut Heri, hal itu tidak jadi masalah. “Lah kalau meminjam tempatnya untuk pernikahan di halaman rumah enggak masalah,” terangnya kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Heri menjelaskan mitos atau keyakinan terkait pernikahan di rumah bangsawan Jawa itu merujuk kepada pemahaman kalangan bangsawan bahwa diperlihatkannya bagian dalam rumah kepada khalayak ramai harus dari keluarga inti.

Baca Juga: Pedagang Pasar Gede Solo Gelar Selamatan Sambut Pernikahan Kaesang-Erina

Mengenai sakralnya krobongan juga diungkapkan Dosen Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Solo, Rahmanu Widayat, dalam penelitian berjudul Krobongan Ruang Sakral Rumah Tradisi Jawa.

mangkunegaran solo
Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo. (Solopos/Putut Hartanto)

Menurut Rahmanu, krobongan sebagai ruang suci dan sakral berkaitan dengan sang tani. Sang tani dimaksud bukan manusia di petani pemilik rumah melainkan para dewata atau tegasnya, Dewi Sri.



Kamar Malam Pertama Pengantin

Di depan krobongan digunakan untuk upacara-upacara  adat dan agama, seperti khitanan, perkawinan dan sebagainya. Mengutip Mangunwijaya, Ramanu menjelaskan krobongan adalah kamar yang selalu kosong namun lengkap dengan ranjang, kasur, bantal dan guling.

Krobongan juga menjadi kamar malam pertama bagi para mempelai baru, di mana yang dihayati bukan pertama-tama cinta manusia, melainkan peristiwa kosmis penyatuan Dewa Kamajaya dengan Dewi Kama Ratih, yakni dewa-dewi cinta asmara perkawinan.

Baca Juga: Siap-Siap! Gibran Sebut Ada Kejutan di Panggung Hiburan Nikahan Kaesang-Erina

Seperti diketahui, putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, akan menggelar resepsi pernikahan dengan Erina Gudono di Pura Mangkunegaran Solo pada Minggu (11/12/2022). Acara tasyakuran yang mengundang tamu dari berbagai kalangan itu akan berlangsung di Pendapa Ageng.

Tidak ada upacara pernikahan adat Jawa yang dilakukan Kaesang-Erina di Pura Mangkunegaran. Acara siraman dilakukan di kediaman pribadi Presiden Jokowi di Sumber, Banjarsari, pada Jumat (9/12/2022).

Akad nikah di Jogja pada Sabtu (10/12/2022), sedangkan ngunduh mantu digelar di Loji Gandrung Solo pada Minggu pagi. Pendapa Pura Mangkunegaran hanya untuk resepsi dan menerima tamu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya