SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak di Malang. (Freepik.com)

Solopos.com, JOGJA — Polda Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkap sejumlah anak di Kabupaten Bantul menjadi korban predator seksual. Pelaku kejahayan seksual ini beraksi dengan menggunakan fasilitas video call.

Direskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Roberto G. M. Pasaribu, mengatakan kasus kejahatan asusila, pornografi, dan eksploitasi seksual ini terungkap berawal dari laporan dari guru dan orang tua murid dari salah satu sekolah di Bantul pada 21 Juni 2022. Dalam laporan itu ada tiga anak yang dihubungi orang tidak dikenal.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Setelah dihubungi orang tak dikenal itu melalui layanan video call itu, anak-anak tersebut kaget dan langsung menangis. Anak-anak itu menangis karena dipaksa melihat alat kelamin pelaku melalui layanan video call itu.

“Itu anak umur 10 tahun,” kata di, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: TPR Parangtritis Ditabrak Mobil Sampai Hancur, Diduga Sopir Ngantuk

Atas laporan itu, pihak kepolisian langsung bergerak cepat memburu keberadaan pelaku. Dari proses penyelidikan, pelaku kejahatan seksual itu ternyata seorang pria berinisial FAS alias Bendot yang berusia 27 tahun. Pelaku kemudian ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.

Dari pengakuan, pelaku ini telah mencoba menghubungi empat orang anak-anak yang akan dijadikan korban.

“Kenapa anak-anak yang dipilih, karena pelaku yakin dengan korbannya anak-anak bisa mencapai tujuannya [memuaskan hasrat seksual tersangka],” kata dia.

Ia meminta orang tua di DIY mengawasi anak-anaknya yang menggunakan gadget agar tak menjadi calon korban predator seksual seperti yang dialami sejumlah anak di Bantul.

Baca Juga: Pengusaha Rental Mobil Waspada! Ada Pencurian Modus Gandakan Kunci

Dalam kejahatan yang disebut child grooming tersebut, kata dia, pelaku berupaya untuk berkomunikasi dengan calon korbannya dan membuat korbannya nyaman. Pelaku misalnya mengaku sebagai teman sebaya atau kakak kelas.

Untuk meyakinkan korban, pelaku biasanya mencatut atau menggunakan foto orang lain yang korban kenal atau membuat identitas palsu. Setelah bisa terhubung dengan nyaman dengan korban, pelaku kemudian melancarkan aksinya mempertontonkan alat kelaminnya kepada korban.

Polisi kini mendatangkan psikolog untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang menjadi korban kejahatan child grooming tersebut agar tidak berdampak buruk pada psikologi mereka ke depannya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Penjahat Seksual Mengincar Anak-Anak di DIY lewat Video Call, 3 Orang Jadi Korban!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya