SOLOPOS.COM - Alun-Alun Sragen. (Sragenkab.go.id)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak empat ODP yang sempat diisolasi di dua rumah sakit di Sragen dipulangkan. Rencananya mereka dipulangkan hari ini, Sabtu (21/3/2020) karena hasil tes laboratorium dan rontgen menunjukkan negatif virus corona.

Dua di antara ODP tersebut diisolasi di RSUD dr Soehardi Prijonegoro Sragen dan dua lainnya di RSUD dr Soeratno Gemolong. Status empt ODP negatif corona itu dijelaskan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati Yuni menyampaikan hasil pemeriksaan dua ODP di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen itu mengarah pada dengue fever atau demam yang disebabkan virus nyamuk. Sementara hasil tes dua ODP di Sragen yang diisolasi di RSUD dr Soeratno Gemolong mengarah pada bronkitis dan influenza like illness (ILI).

Ganjar Pranowo: Solo dan Semarang Prioritas Rapid Test Corona

Sampai saat ini, status Sragen masih waspada sekaligus darurat virus corona. Bupati Yuni menegaskan belum ada pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah Sragen.

“Status Sragen masih waspada dan darurat, belum ada pasien dengan pengawasan (PDP) dan belum ada yang positif Covid-19,” ujar Bupati didampingi tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Sragen, Sabtu (21/3/2020).

ODP Sragen Negatif Corona

Sebagai informasi, keempat orang dalam pemantauan (ODP) ini termasuk dalam bagian delapan ODP yang dipastikan neggatif corona. Sementara empat ODP lainnya telah dipulangkan sebelumnya lantaran tidak diisolasi di waktu yang sama.

Keberadaaan delapan OPD itu sempat dijelaskan Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Didik Haryanto di Rakor Pencegahan Covid-19 di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (20/3/2020).

8 ODP di RSUD Sragen Dipastikan Negatif Corona

Didik Haryanto mengatakan dua pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Sragen negatif virus corona karena hasil pemeriksaan mengarah pada demam dengue.

Sementara Direktur RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, dr Agus Trijono, menyampaikan dua pasien ODP yang dirawat itu sudah dipulangkan pada Jumat lalu dan sudah membaik. Dia mengatakan ODP yang bersangkutan tetap diedukasi agar tetap tinggal di rumah selama 14 hari sebagai upaya antisipasi persebaran virus corona.

250 PP di Sragen

Bupati Yuni menambahkan, ada 250 orang pelaku perjalanan dan tujuh ODP di wilayahnya. Pelaku perjalanan (PP) merupakan orang yang baru datang dari luar negeri atau daerah terjangkit corona.

“Sampai hari ini jumlah PP yang tercatat di DKK sebanyak 250 orang dan jumlah ODP sebanyak tujuh orang,” terang Bupati Yuni kepada Solopos.com di sela-sela sterilisasi Alun-Alun Sragen.

Sebelumnya PP termasuk dalam ODP. Tetapi, pemerintah mengeluarkan istilah baru dengan kategori PP pada penanganan Covid-19.

Virus Corona Bisa Mati Kena Detergen? Ini Penjelasan LIPI

Status PP bisa meningkat menjadi ODP jika ditemukan gejala batuk, flu, demam, serta sulit menelan. ODP bisa meningkat statusnya menjadi PDP bila hasil laboratorium dan rontgen mengarah pada Covid-19.

Bupati Yuni mengimbau warga ikut aktif mengawasi PP yang meelakukan karantina mandiri. Dia juga meminta masyarakat saling mengingatkan, apalagi jika ada ODP Sragen di sekitar mereka.

Virus Corona Tak Pandang Bulu, Siapapun Bisa Tertular Penyakit Covid-19

“Kami mengucapkan terima kasih atas kewaspadaan warga Sragen yang dengan sadar diri memeriksakan ke RSUD. Pengawasan PP ini dilakukan masyarakat sendiri. Mereka bukan diintimidasi. Mereka diam di rumah dan warga ikut mengingatkan bukan seperti daerah lain yang statusnya ODP tapi masih jagong,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya