SOLOPOS.COM - Atlet taekwondo asal Kartasura, Sukoharjo Arvianti Firda Aini Raharjo duduk di kursi roda dengan membawa penghargaan kejuaraan taekwondo didampingi sang ayah, Margono di kediamannya RT002 RW005 Ngadirejo, Kartasura pada Selasa (2/2/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani )

Solopos.com, SUKOHARJO -- Hampir lima tahun sudah atlet taekwondo asal Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Arvianti Firda Aini Raharjo, 18, harus duduk di kursi roda.

Kelainan pembuluh darah di kepala yang ia derita menyebabkan kaki dan tangan kanannya lumpuh. Cita-citanya menjadi dokter itupun kini pupus di tengah jalan. Namun, semangat Firda untuk sembuh dari penyakitnya tak pernah putus. Firda berjuang untuk sembuh agar bisa kembali menjalani aktivitasnya seperti dulu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa (2/2/2021), Firda duduk dikursi roda dengan suara masih terbata-bata. Ia bercerita bagaimana saat kaki dan tangan kanannya lumpuh hingga tak bisa lagi digerakkan. "Waktu itu hari Minggu tanggal 20 Mei 2016 habis salat Subuh merasa pusing. Lalu dibuat tiduran, tapi masih pusing sampai mual-mual terus pingsan," kata Firda ditemani ayahnya, Margono Budi Raharjo.

Baca juga: Penerima Kartu Tani Sukoharjo Meningkat 10.000 Orang, Ini Pemicunya

Orang tua Firda langsung membawanya ke rumah sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo. Saat itu dokter langsung melakukan operasi pada malam harinya. Dokter menyebut jika Firda mengalami pecah pembuluh otak.

"Habis operasi Firda masih tak sadarkan diri. Sepuluh hari di PICU RS PKU Muhammadiyah Solo lalu saya pindahkan ke RSUD dr. Moewardi karena sudah kesulitan biaya perawatan," tambah Margono.

Hampir sebulan di RSUD dr. Moewardi Solo dan kondisi belum sadarkan diri, Firda oleh keluarga dibawa pulang. Asupan makanan untuk Firda selama di rumah dilakukan melalui selang infus. Keluarga tak henti-hentinya menyemangati Firda agar membuka mata kembali. Hingga sepekan di rumah, kondisi Firda membaik dan mulai sadar.

Baca juga: Terdakwa Pembunuhan Sekeluarga Di Baki Sukoharjo Dituntut Hukuman Mati

"Kondisinya sadar dengan badan sudah tidak bisa digerakkan. Tangan dan kaki kanan juga tak bisa digerakkan," tutur Margono.

"Banyak memori hilang. Waktu itu hanya kenal bapak dan ibu. Teman dan keluarga lain enggak ingat," timpal Firda.

Home Schooling

Ketika itu, Firda menuturkan masih duduk di bangku kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kartasura. Gara-gara sakit, Firda pun absen dari sekolah lama dan jauh tertinggal dari teman sebayanya. Firda yang semula bercita-cita menjadi dokter harus kandas. Ia memilih melanjutkan studinya dengan home schooling. Kemudian ia masuk di kelas IPS sehingga tak bisa lagi menjadi dokter yang harus IPA.

"Sekarang mau jadi guru saja. Enggak apa-apa enggak jadi dokter, tapi bisa jadi guru," katanya.

Baca juga: Nekat Piknik ke Bali, Lima Bus Rombongan Pedagang Cepogo Digiring ke Asrama Donohudan

Firda terus menjalani terapi untuk kesembuhannya. Kondisinya pun dari hari ke hari semakin membaik. Dari semula tangan dan kaki kanan tak bisa digerakkan kini mulai bisa digerakkan. Ia juga mulai berlatih berjalan sedikit demi sedikit.

Keluarga memberikan motivasi terus menerus kepada gadis kelahiran 14 Januari 2003 ini. Selain merawat dan melatih berjalan di rumah, keluarga juga berusaha membangkitkan daya ingat Firda yang belum 100 persen pulih. Salah satunya dengan mengantarkannya ke tempat latihan taekwondo, di Mahameru Indonesia Dojang Gonilan, Sukoharjo.

"Saya dapat tiga penghargaan taekwondo. Satu tingkat kabupaten dan dua tingkat nasional," kata atlet taekwondo sabuk merah ini.

Baca juga: Ikan Lele Kembali Masuk Paket Program Bantuan Pangan Nontunai di Kabupaten ini

Tak hanya keluarga, dukungan lain juga datang dari teman-teman Firda. Teman-temannya sering kali main ke rumah dan bermain bersama Firda. Firda berharap bisa sembuh dan kembali beraktivitas seperti dulu. Menyalurkan hobi olahraganya dan menggambar.

"Minta doanya agar saya bisa jalan lagi dan sembuh," pinta Firda.

Margono pun mengingatkan kepada orang tua untuk bisa mengetahui kondisi putranya dengan baik. Dia mengaku kecolongan tak mengetahui jika putrinya sering merasakan sakit kepala atau pusing. Kondisi ini yang ternyata membuat Firda mengalami pendarahan di otak dan menyebabkannya lumpuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya