SOLOPOS.COM - Penampilan grup hadrah Syifaul Mustofa asal Selodoko, Ampel, Boyolali pada perayaan Natal 2022 di Gedung Cendana, Senin (26/12/2022). Penampilan mereka sebagai wujud toleransi antarumat beragama. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Lantunan musik dari grup musik hadrah Syifaul Mustofa mengalun terdengar dalam perayaan Natal Bersama umat kristiani se-Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah di Gedung Cendana, Senin (26/12/2022) sore.

Grup hadrah beranggotakan 13 orang asal Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tersebut didapuk mengisi perayaan Natal yang diikuti perwakilan dari 60-an gereja se-Boyolali dan dihadiri sekitar 1.500 jemaat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tak hanya dihadiri jemaat, kegiatan perayaan natal tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan; Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Boyolali, Habib Masturi; Sekda Boyolali, Masruri; Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Hanif Hanani; perwakilan Polri, TNI dan agama lain.

Grup musik Syifaul Mustofa tersebut tampil sekitar 15 menit membawakan tiga lagu yaitu Dari Sabang Sampai Merauke, Yalal Waton, dan Nusantara atau Indonesia Tanah Airku yang telah diaransemen ulang dengan musik khas hadrah pada pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Ibadah Natal di Rumah Warga Ditolak, Ini Penjelasan Kapolres Bogor

Saat tampil, banyak jemaat yang mengarahkan video handphone mereka mengabadikan penampilan grup hadrah Syifaul Mustofa.

Beberapa ikut menggoyangkan tangan, salah satunya jemaat asal Gereja Pantekosta Isa Almasih (GPIA) Boyolali, Olga Manansal.

Perempuan 55 tahun tersebut merekam penampilan grup hadrah Syifaul Mustofa. Ia menilai penampilan tersebut unik.

“Hal-hal seperti ini bagus untuk kebersamaan antarumat beragama. Dan baru kali ini setahu saya ada hadrah di perayaan Natal. Puji Tuhan dan terima kasih sudah menjaga kerukunan antarumat beragama,” ujarnya kepada Solopos.com di lokasi.

Baca Juga: Pengamanan Perayaan Natal Lancar, Kapolres Semarang Beri Apresiasi

Ia berharap, ke depan acara serupa dapat lebih ditingkatkan sehingga menjadi kenormalan baru di masyarakat.

Sementara itu, Ketua Grup Hadrah Syifaul Mustofa, Abdul Ckamim, saat ditemui seusai acara mengaku cukup grogi akan tetapi lega ketika harus tampil dihadapan banyak jemaat umat kristiani.

“Saya biasanya tampil di pengajian kemudian ini tampil di perayaan Natal, jadi ya nervous,” ucapnya sambil tersenyum kecil.

Baca Juga: Diserbu Ribuan Orang, Kunjungan Wisata Indrokilo Boyolali Naik Hampir 50%

Saat tampil, Ckamim memilih untuk tidak memakai baju khas seperti umumnya.

Namun, grup hadrah tersebut mengenakan pakaian atas beskap akan tetapi di bagian bawah memakai sarung.
Ckamim menilainya sebagai perpaduan dan menyesuaikan acara.

Lebih lanjut, ia menceritakan awal mula diundang tampil di perayaan Natal tersebut karena diundang oleh FKUB Boyolali.

Namun sebelum undangan tersebut, jelasnya, pihak panitia perayaan Natal telah berkomunikasi dengannya.

Sempat Ragu

Saat mendapatkan undangan, ia sempat kaget karena grup hadrahnya diundang untuk mengisi perayaan Natal.

Ckamim tak langsung menerima undangan tersebut karena sempat ada keraguan dan takut jika terjadi masalah.

“Saya takutnya ada polemik begitu, sehingga sebelum memutuskan menerima undangan kami berkonsultasi dulu ke beberapa kiai di Ampel, salah satunya Kiai Umar Faruq. Mereka menyambut positif dan mempersilakan karena kami tampilnya bukan pas di ibadahnya, tapi di perayaan Natal. Itu juga sebagai wujud toleransi,” jelas pria 29 tahun tersebut.

Baca Juga: Aman Lur! Arus Balik Libur Natal di Sukoharjo Terpantau Lancar dan Normal

Setelah memutuskan menerima undangan, Ckamim dan kawan-kawannya pun berlatih untuk tampil di perayaan natal umat Kristiani se-Kabupaten Boyolali tersebut.

Ia mengungkapkan latihan untuk musik Yalal Waton hanya beberapa kali karena sudah terbiasa menyanyikan. Untuk dua lagu lainnya, mereka berlatih kurang dari sebulan.

Wujud Moderasi Beragama

Panitia sekaligus Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Boyolali, Yonatan Sriyadi Setyo, mengungkapkan diundangnya grup hadrah mengisi perayaan Natal tersebut sesuai program yang dicanangkan Kementerian Agama.

Ia menjelaskan Kemenag pada 2022 ini mencanangkan sebagai tahun moderasi umat beragama terlebih dalam hal toleransi.

“Jadi kami mengundang grup hadrah dari Ampel ini sebagai penghibur. Selain itu juga untuk mempersatukan kita semua sebagai umat beragama,” jelasnya.

Baca Juga: Volume Kendaraan Naik, Kartasura Jadi Lokasi Padat Lalu Lintas Akhir Pekan Lalu

Ia mengatakan tampilan grup musik hadrah Syifaul Mustofa tersebut menjadi terobosan baru dan langkah toleransi di Boyolali.

Terlebih, jelas Yonatan, Bupati Boyolali hingga Kepala Kemenag Boyolali mendukung kegiatan tersebut.

“Awalnya itu sempat sudah ada satu grup yang setuju tampil, tapi dengan berbagai alasan akhirnya tidak jadi. Kemudian, kami dipertemukan dengan grup hadrah yang ketuanya memahami pluralisme dan toleransi dari Ampel sehingga sanggup untuk tampil di perayaan Natal hari ini,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Sebab Ucapan Selamat Natal Disingkat Merry Xmas

Sementara itu, Ketua FKUB Boyolali, Habib Masturi, menilai penampilan tersebut sebagai wujud toleransi antarumat beragama.



Ia mengatakan penampilan grup musik hadrah tersebut sebagai kesenian yang ditampilkan dalam perayaan Natal 2022.

Habib juga mengatakan kegiatan tersebut dapat menjadi perekat antaragama dan menyadarkan jika semua bersaudara.

“Pernah juga ada kesenian jawa, wayang itu, yang mengadakan orang Kristen pas Natal tapi juga wayangan. Nah, hadrah kan kesenian Islam. Kalau wayang kan ada unsur Hindu karena setting wayang biasanya kan di India, jadi enggak masalah,” ujar dia.

Baca Juga: Naik Gerobak Sapi, 2 Sinterklas Bagi-Bagi Hadiah Natal di Pasar Boyolali

Ia berharap dengan adanya penampilan grup musik hadrah dari Selodoko, Ampel tersebut dapat dipahami sebagai wujud toleransi.

“Toleransi di Boyolali harapannya bisa saling memahami, tidak menghakimi. Jadi untuk mencari titik temu, bukan titik seteru,” jelasnya.

Lalu, Kepala Kemenag Boyolali, Hanif Hanani, menilai tampilnya grup hadrah Syifaul Mustofa di perayaan Natal 2022 sebagai penjabaran atau implementasi moderasi beragama.

Dengan tampilnya grup tersebut, maka tidak akan ada sekat lagi antarumat beragama.

Baca Juga: Gayeng! GKJ Sragen Meriahkan Perayaan Natal dengan Pertunjukan Guyon Maton



“Kalau di kegiatan perayaan itu ya silakan ikut, tapi jika dalam ibadah atau doa-doa ya tidak ikut. Ibadahnya kan sebelum ini, grup musiknya tampil pas perayaan, jadi enggak apa-apa,” jelasnya.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya