SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana rest area Monte De Karlo Sijaran, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (12/11/2021) malam.

Solopos.com, KLATEN – Memanfaatkan lahan tidur, Pemerintah Desa (Pemdes) Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, mengembangkan rest area bernama Monte De Karlo Sijaran. Rest area itu menyajikan tempat nongkrong asri dengan sajian kuliner khas desa di antara persawahan.

Lokasinya mudah dijangkau berada di Dukuh Karangasem, Desa Karanglo tepatnya di tepi jalur alternatif dari arah Boyolali, Jatinom, atau Ngawen ke Yogyakarta. Penataan kawasan itu cukup unik. Salah satunya bekas luku tradisional berbahan kayu disulap menjadi tiang lampu di berbagai lokasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara, fasilitas di rest area itu di antaranya tempat parkir luas, pendopo, rumah induk berupa rumah kayu, serta gazebo unik serta bangunan kandang sapi yang bisa jadi tempat untuk menyantap kuliner sembari menikmati suasana kawasan rest area.

Baca Juga: Lokasi Truk Terbang di Kuncen Klaten Black Spot Jalan Solo-Jogja

Sajian kuliner di tempat tersebut di antaranya soto, pecel, sego wiwit, trancam, nasi telur dan lain-lain. Selain itu ada sajian kopi. Rest area itu saban hari buka mulai pukul 10.00 WIB dan tutup pada 22.00 WIB.

Saat akhir pekan atau Sabtu-Minggu, rest area buka lebih awal mulai pukul 07.00 WIB. Kawasan rest area tersebut di bawah pengelolaan BUM Desa Ngudi Makmur. Sajian kuliner dikelola ibu-ibu PKK sementara kopi dikelola karangtaruna.

Selain suasana alam persawahan, pengunjung disuguhi pemandangan Gunung Merapi ketika cuaca cerah. Kian malam suasananya kian adem. Gemerlap lampu menerangi kawasan tersebut. Sementara, pada sisi utara kawasan tersebut ada pemandangan lampu di kawasan lereng Merapi.

Baca Juga: Ngeri! Truk Terbang Lompati Median Jalan Solo-Jogja, Pengemudi Terjepit

Kepala Desa Karanglo, Kosmas Widodo, mengatakan Monte De Karlo Sijaran dikembangkan di lahan kas desa. Selama ini, lahan tersebut tak produktif dan hanya ditumbuhi rumput liar.

“Awalnya saya coba tanami pepaya dan jeruk. Saat kemarau hasilnya masih bagus. Saat hujan tiba, tanaman jadi layu semua. Kemudian saya merenung di sini. Sayang kalau lahan seluas ini tidak digunakan,” kata Kosmas saat ditemui seusai peresmian rest area Monte De Karlo Sijaran, Jumat malam.

Hingga akhirnya muncul ide menjadikan lahan tersebut menjadi rest area. Pengembangan dilakukan sejak 2018 diawali dengan membangun rumah induk dan gazebo. Proses pengembangan terus dilakukan dengan membangun talut penguat hingga menambah bangunan tradisional lainnya seperti pendopo dan kandang sapi. Ada pula taman serta beberapa spot selfie di tempat itu.

Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Wonogiri Rp12 Juta Dibuka, Ini Syarat-Syaratnya

Kosmas menuturkan rest area itu resmi dibuka pada Jumat (12/11/2021). Sedianya, kawaasan tersebut dilengkapi dengan fasilitas wifi. “Tahun ini dianggarkan untuk penambahan fasilitas wifi. Jadi orang perkantoran maupun pelajar bisa bekerja atau belajar secara virtual dari rest area ini,” jelas Kosmas.

 

Asri

Direktur BUM Desa Ngudi Makmur, Midodo, mengatakan suasana di Monte De Karlo adem dan asri lantaran menyatu dengan alam sekitar. Selain itu, panorama kawasan dilengkapi dengan pemandangan Gunung Merapi.

Soal fasilitas, Midodo, menjelaskan ada pendopo yang bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan rapat dan sebagainya. Ada pula rumah induk kayu yang juga bisa menjadi tempat rapat atau kegiatan lainnya seperti resepsi pernikana yang nyaman.

Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Wonogiri Rp12 Juta, Eks Paskibraka Dapat Nilai Lebih

Sebelum diresmikan, kawasan itu kerap digunakan untuk kegiatan rapat berbagai instansi serta kegiatan resepsi. “Rumah induk mampu menampung 50 orang. Selain itu ada kandang sapi yang bisa menampung 10-15 orang untuk rapat atau menikmati sajian kuliner,” jelas dia.

Midodo juga menjelaskan kawasan itu dibangun lahan kas desa yang selama ini merupakan lahan tidur. Baru sebagian kecil lahan yang dimanfaatkan untuk pengembangan rest area.

“Total luas lahan itu 4 ha. Sementara yang digunakan baru 1 ha. Pengembangan terus dilakukan agar lahan ini termanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan warga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya