SOLOPOS.COM - Sugiyono, owner CV Mitra Sukses Bersama (MSB) menunjukkan dokumen kesepakatan terkait pembayaran uang mitra yang sudah ditandatangani bersama notaris di rumahnya di Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Minggu (13/10/2019). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Sugiyono, owner CV Mitra Sukses Bersama (MSB), tidak bisa mengembalikan uang milik lebih dari 4.000 mitra sesuai waktu yang dijanjikan. Bisnis yang bergerak di bidang ternak semut rangrang itu kolaps pada pertengahan Mei lalu.

Dalam kesepakatan pertama, Sugiyono berjanji bakal mengembalikan uang mitra paling lambat Oktober 2019. Akan tetapi, kesepakatan yang telah dibuat itu akhirnya direvisi di hadapan notaris pada September lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Ada dua hal yang membuat kesepakatan pertama itu harus direvisi. Pertama, ada rasa ketidakadilan bagi semua mitra karena ada mitra yang sudah terima empat bulan cicilan, tetapi ada yang belum sama sekali,” jelas Sugiyono saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Minggu (13/10/2019).

Berdasarkan kesepakatan pertama, dalam sehari CV MSB harus menyiapkan dana senilai Rp7 miliar untuk membayar cicilan. Sugiyono mengaku kesulitan untuk menyiapkan dana sebesar itu setiap hari. "Oleh sebab itu, kami bikin kesepakatan baru yang sudah dilegalisasi oleh notaris."

Kesepakatan itu diteken Sugiyono dan enam koordinator mitra di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Lebih dari 4.000 mitra juga sudah membubuhkan tanda tangan di lembar kertas berbeda. Dalam kesepakatan baru itu, tertera jadwal pembayaran paket kemitraan kepada anggota yang bergabung pada Desember 2018 hingga Mei 2019.

Baca juga: Polemik Ternak Rangrang, Uang Mitra untuk Bitcoin & Trading.

“Usaha [ternak rangrang] ini jelas sehingga saya pun cari dana dengan sumber yang jelas. Memang itu bukan angka yang kecil, tapi saya yakin mampu melunasinya karena lima tahun lalu uang yang kami bayarkan kepada mitra jumlahnya lebih besar,” paparnya.

Sementara itu, YN, salah seorang mitra mengelola 20 paket semut rangrang seharga Rp30 juta pada pertengahan 2018. Pada lima bulan pertama, YN mendapat laba sebesar Rp14 juta sehingga uangnya berkembang menjadi Rp44 juta. Namun, dana Rp30 juta itu tetap digunakan untuk melanjutkan usahanya.

“Seharusnya saya mendapat laba kedua pada Agustus, tapi saya tidak mendapatkannya karena gudang CV MSB sudah tutup. Sekarang nasib uang Rp30 juta milik saya juga tidak jelas. Saya masih berharap uang itu bisa kembali,” kaya YN kepada Solopos.com.

Baca juga: CV MSB Putar Duit Investasi Semut Rangrang Lewat Trading Kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya