SOLOPOS.COM - Pohon jati berusia ratusan tahun di Dusun Jaten, Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri dikeramatkan warga setempat, Rabu (15/6/2022). Pohon tersebut dipercaya memiliki hal mistis. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Banyak pohon jati berusia ratusan tahun di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang dianggap keramat.

Tidak jarang, pohon-pohon tersebut dipercaya masyarakat memiliki hal mistis. Salah satu pohon jati itu berada di Dusun Jaten, Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Pohon berdiameter lebih dari 1,5 meter dengan tinggi kurang lebih 12 meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah seorang warga Desa Tanggulangin yang mengaku bernama Mbah Jogo mengatakan pohon jati tersebut sudah ada sejak zaman dahulu. Ia memperkirakan pohon jati itu berusia lebih dari 400 tahun.

Bahkan, dia menyebutkan bahwa pohon jati tersebut sudah ada sejak zaman Wali Songo. Dia percaya pohon itu masih ada singgungannya dengan Ki Ageng Donoloyo, tokoh yang disebut-sebut menumbuhkan hutan jati Donoloyo kali pertama.

“Pohon jati itu berasal dari Sokoboyo, Slogohimo, Wonogiri. Sama seperti pohon jati di Donoloyo,” ujar Mbah Jogo saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Tanggulangin, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga : Pohon Jati Keramat Wonogiri Ini Ditawar Rp1 Miliar, Apa Istimewanya?

Masih menurut Mbah Jogo, jika ada pejabat daerah yang berani melewati jalan di bawah pohon jati tersebut maka pejabat tersebut akan tertimpa musibah. Musibah yang dimaksud berkaitan dengan kehilangan jabatan ataupun sakit.

Oleh karena itu, katanya, tidak ada pejabat daerah yang berani melewati jalan yang terdapat pohon jati keramat tersebut. “Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang sungkan jika melewati jalan tersebut. Pohon itu masih tampak angker dan menyeramkan,” imbuh dia.

Ditawar Rp1 Miliar

Tidak jauh dari pohon tersebut terdapat makam atas nama Ki Ageng Sarpo Sentono yang dimakamkan pada 28 Oktober 1997. Makam itu telah dikijing dan dibangun rumah kecil tidak bertembok.

Dia mengatakan pohon jati tersebut berkaitan dengan sejarah awal terbentuknya Desa Tanggulangin. Tapi, ia tidak dapat menyebutkan kapan tepatnya desa tersebut terbentuk. Ia hanya menyebutkan tokoh bernama Ki Ageng Sentono yang mengawali terbentuknya Desa Tanggulangin.

Baca Juga : Jati Keramat Wonogiri Ditawar Rp1 Miliar, Terkait dengan Alas Donoloyo?

Mbah Jogo juga menjelaskan bahwa dahulu terdapat tujuh batang pohon jati yang berumur sangat tua di area tersebut. Kini, katanya, hanya tinggal satu batang pohon yang berumur ratusan tahun.

Dua pohon yang ditebang kali terakhir, menurutnya, digunakan membangun masjid di Desa Tanggulangin era 1990-an dan dibawa ke Wonogiri kota. Namun, dia tidak dapat menjelaskan secara detail untuk apa pohon jati yang dibawa ke Wonogiri kota.

“Saat hendak ditebang untuk pembangunan masjid, tidak ada orang yang membantu. Sebab mereka takut. Akhirnya, terpaksa memanggil orang dari desa lain. Anehnya, saat mau dirobohkan, ada angin kencang dari arah Hutan Donoloyo. Seakan menolong agar pohon itu roboh. Akhirnya pohon jati roboh dengan mudah,” ucap dia.

Di sisi lain, Mbah Jogo tidak mengetahui keberadaan pohon jati lain yang berumur ratusan tahun. Warga Desa Tanggulangin lain, Suyadi, mengatakan pohon tersebut pernah ditawar senilai Rp1 miliar oleh orang Semarang.

Tetapi, katanya, masyarakat tidak berani menjual. Dia beralasan pohon itu masih dikeramatkan dan dihormati sampai saat ini. Pohon jati tersebut berada di lahan milik Pemerintah Desa Tanggulangin.

Baca Juga : Sejarah Alas Donoloyo, Hutan Angker Tinggalan Majapahit di Wonogiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya