SOLOPOS.COM - Ilustrasi hutan. (Freepik)

Solopos.com, PONOROGO — Seorang perempuan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) hilang tanpa jejak. Perempuan bernama Sri Mulyati, 37, diduga hilang di kawasan hutan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, sejak 10 hari lalu atau pada 20 September 2021 lalu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo bersama sukarelawan tim SAR gabungan telah melakukan pencarian. Namun, hingga kini korban belum juga ditemukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengaku ada dua kendala yang dihadapi tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian korban.

Baca juga: Hendak Mandi, Petani Ponorogo Malah Temukan Mayat

Kendala pertama adalah luasnya wilayah hutan yang menjadi tempat pencarian. Sementara kendala kedua tak lain karena korban hilang baru dilaporkan pada 30 September 2021, atau 10 hari sejak menghilang.

“Melihat kondisi fisik, Bu Sri Mulyati sehat-sehat saja. Otomatis 10 hari berjalan, ya bisa dibayangkan pasti sudah jauh,” kata Budi dikutip dari suara.com, Sabtu (2/1/2021).

Berbagai upaya pun sudah dilakukan BPBD, keluarga, dan warga untuk menemukan keberadaan korban. Salah satunya yakni dengan mendatangkan paranormal untuk memberi langkah atau prediksi bagi para sukarelawan yang melakukan pencarian di hutan di Ponorogo itu.

“Berbagai usaha sudah kita tempuh, salah satu mendatangkan paranormal. Mungkin bisa melihat dengan kasat mata,” terang Budi.

Sri Mulyati sebelum dilaporkan menghilang tanpa jejak. Ia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga sejak 20 September lalu.

Baca jugaCari Korban Lain Pembunuh SPG Cantik Semarang, Polisi Cari Data Orang Hilang Wonosobo

“Ada informasi bahwa ada warga yang mengetahui korban berada di dekat hutan Desa Kedungbanteng Ponorogo pada tanggal 26 September 2021. Maka fokus pencarian hari ini di hutan tersebut,” kata Budi.

Hutan yang luas itu pun membuat tim pencarian dibagi dalam empat kelompok, di mana satu kelompok dibagi dalam 8 orang. Mereka dibagi ke beberapa titik pencarian.

“Ada yang menyusuri dengan berjalan kaki ada juga yang membawa sepeda motor. Kita kasih radius minimal 500 meter hingga 1 kilometer dari titik awal pencarian,” ungkap Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya