SOLOPOS.COM - Ruang utama Masjid Tiban di Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri. (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Masjid tiban yang dipercaya sudah berusia ratusan tahun di Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, diliputi sejumlah misteri. Misteri itu bukan hanya soal kemunculannya yang disebut tiba-tiba ada pada pagi hari.

Ada misteri lain terkait keberadaan satu ruangan kosong di sisi utara masjid yang biasa digunakan untuk berdoa atau memanjatkan permintaan tertentu. Konon, doa atau permintaan yang dipanjatkan di ruangan ini bakal terkabul.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut keterangan yang diperoleh Solopos.com dari warga yang juga penerus juru kunci Masjid Tiban Bakalan, Satiyem, pada 2022 lalu, mengatakan ada prosesi yang harus dilakukan orang yang hendak berdoa di ruang kosong masjid tiban tersebut.

Salah satu ritual itu yakni membakar dupa sebagai sesajen. Menurut Satiyem, banyak yang memanjatkan doa di ruang kosong penuh misteri di masjid tiban Bakalan, Wonogiri, dan doa itu terkabulkan.

“Ada yang sampai menyembelih sapi, kambing, hingga ayam, setelah merasa permintaannya terkabulkan,” ucap Satiyem. Warga sekitar menyebut Satiyem sebagai penerus juru kunci Masjid Tiban Bakalan.

Namun Satiyem enggan disebut demikian. Alasannya, ia juga tak tahu pasti asal-usul berdirinya masjid tersebut. Masjid Tiban Bakalan di Purwantoro, Wonogiri, juga tidak diketahui secara pasti tahun pembangunannya.

Kemunculan Masjid Tiban Bakalan, Purwantoro, Wonogiri, masih diliputi misteri hingga kini. Dari cerita yang didapat Satiyem, masjid itu mendadak muncul di pagi hari padahal sore hari sebelumnya belum ada masjid di lokasi itu.

Jejak Wali Songo

Satiyem yang tinggal di sebelah masjid mengatakan pemilik awal masjid tiban bernama Imam Baweh, yang diduga merupakan makhluk gaib penunggu masjid. Cerita lain menyebutkan masjid tersebut menyimpan jejak Wali Songo yang ada pada mimbarnya.

Mimbar di masjid tiban Bakalan, Puwarntoro, memiliki bentuk yang jarang ditemui pada mimbar di masjid-masjid modern. Mimbar itu masih ada sampai sekarang dan masih digunakan olah khatib untuk berkhutbah.

Secara fisik, bangunan Masjid Tiban Bakalan, Wonogiri, yang diliputi misteri soal asal-usulnya itu terdiri atas dua ruangan ibadah. Ruangan pertama berbentuk persegi merupakan ruangan inti sedangkan ruangan kedua merupakan serambi yang berbentuk persegi panjang di sisi timur ruang inti.

Ada empat tiang sebagai penopang masjid tiban di Purwantoro, Wonogiri, itu yang sebagian berbahan kayu jati kuno. Sulit untuk mengetahui sejak kapan masjid itu ada karena tidak ada keterangan angka tahun pada bagian mana pun di masjid itu.

Namun yang jelas bangunan masjid itu sampai saat ini masih dimanfaatkan umat muslim sekitar untuk beribadah. Terakhir, masjid tiban itu direnovasi pada 2019. Renovasi meliputi pembangunan serambi, atap yang semula dari alang-alang diganti genting, dan pengecatan tembok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya