SOLOPOS.COM - Tampak samping makam kuno yang diduga membaringkan jasad seorang warga antara keturunan Belanda dan China peranakan, Senin (7/3/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Sebuah nisan berukuran besar yang diduga dibangun pada 1933, menyisakan misteri di permakaman Lom Manis, Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Identitas jasad yang dikubur belum diketahui namanya sebab tulisan di nisan kabur dan tak bisa dibaca. Pada nisan itu hanya dapat ditelaah tanggal lahir dan kematian yang menggunakan bahasa Belanda, 5 Januari 1933. Diduga makam tersebut termasuk permakaman Belanda (kerkhof).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun pengakuan berbeda dinyatakan juru kunci permakaman Lom Manis, Bani, 57. Menurut kisah yang didapatnya, makam tersebut merupakan makam milik seorang China peranakan.

Baca Juga: Pahlawan Tak Dikenal di Makam Pahlawan Wonogiri Gugur Ditembak Belanda

“Dulu katanya memang makam Belanda. Tapi saya yang mendapat cerita dari peziarah yang mengaku sebagai keluarganya, makam itu adalah makam orang China,” jelas Bani kepada Solopos.com, Sabtu (5/3/2022).

Dari cerita yang dia peroleh, jasad yang dimakamkan di tempat itu sudah menetap di Wonogiri. Lahir hingga meninggal di Wonogiri. “Dia itu dulu keturunan China peranakan. Ayahnya China totok sedangkan ibunya pribumi. Jadi sudah menetap lama di Wonogiri,” kisah Bani.

Seperti tertulis di batu nisannya, makam yang belum diketahui namanya itu disebut lahir pada 24 Mei 1903 dan meninggal saat usianya menjelang 30 tahun. Bani melanjutkan pada hari kematian, prosesi pemakaman warga yang diduga keturunan China peranakan itu turut dikubur sejumlah harta benda miliknya.

Baca Juga: Kisah Pahlawan Tak Dikenal di Taman Makam Pahlawan Wonogiri

Kabar itu menghebohkan warga setempat seusai mendengar ada harta benda yang juga dikubur bersama jasad manusia. Oleh karenanya, tambah Bani, makam tersebut dijaga tentara selama tiga hari tiga malam.

Kisah yang didapat juru kunci dari peziarah yang mengaku sebagai pihak keluarga itu turut mengubah pikiran Bani yang semula menganggap makam tersebut merupakan makam Belanda. Akan tetapi Bani mengungkap keberadaan makam Belanda juga sempat ada di permakaman Lom Manis, tempat ia menjadi juru kunci.

“Semula itu ada tiga makam Belanda. Tapi semuanya sudah dibongkar karena sudah tidak ada lagi yang berziarah dan memakan tempat banyak,” kata Bani.

Baca Juga: Misteri 4 Tiang Baja di Wonogiri Tak Bisa Dicabut Ternyata Dekat Makam

Tiga makam tersebut menurutnya memakan tanah lebih kurang lebar 3 meter, dan kini telah diganti menjadi makam milik warga lain. Lebih lanjut, pembongkaran tersebut sudah mendapat izin dari pemerintah kelurahan. Ia juga mengaku tiga makam Belanda yang bahannya terbuat dari marmer telah dijual pada penjual nisan.

“Mulanya saya tawarkan dulu lewat foto. Saya bilang, ‘kalau marmer seperti ini apa laku?’, dan dijawab mau kalau pembongkarannya dilakukan hati-hati. Jadi ya setelah itu saya bongkar lalu jual saja,” kata Bani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya