SOLOPOS.COM - Ilustrasi SDN. (dok)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jumlah SD negeri di Kabupaten Karanganyar Bakal berkurang banyak. Pasalnya, akan ada  70 SDN di Kabupaten Karanganyar yang akan digabung atau regrouping.

Langkah ini dilakukan lantaran sekolah-sekolah tersebut minim Siswa. murid di sekolah-sekolah tersebut rata-rata tak lebih dari 10 siswa setiap kelasnya. Bahkan ada sejumlah sekolah yang diketahui hanya lima siswa di satu kelas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ini kan kasihan juga kalau jumlah muridnya sedikit. Mau belajar nanti malah tidak semangat,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ketika dijumpai di ruang kerjanya pada Rabu (13/7/2022).

Murid minim tersebut ditemukan di sekolahan yang berada satu lingkungan dengan sekolah lain. Sehingga sekolahan tersebut layak untuk digabungkan.

Selain itu, menurut dia, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) menjadikan SDN kekurangan murid. Ditambah lagi tingginya kecenderungan orang tua memilih menyekolahkan anak ke sekolah swasta.

Sekolah swasta memiliki inovasi program yang lebih kreatif sehingga menarik orang tua menyekolahkan anak mereka ke sana. Sementara sekolah negeri kurang bisa leluasa untuk membuat program iovatif karena keterbatasan kurikulum dan lainnya.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Sragen Tak Setujui Penggabungan SD Minim Siswa 

“Satu-satunya jalan adalah di-regrouping, dijadikan satu sehingga sekolah yang siswanya kurang menjadi satu jadi memenuhi aturan minimal sekolah,” tuturnya.

Juliyatmono telah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggabungkan sekolah dengan murid minim. Tenaga pendidik sekolah yang digabung bisa dialihkan ke sekolah lain yang kekurangan guru.

Kepala Disdikbud Karanganyar, Yopi Eko Jatiwibowo, mengakui saat ini pihaknya sedang meneliti secara teknis proses penggabungan sekolah. Beberapa aspek dipertimbangkan untuk menggabungkan sekolah tersebut.

“Banyak yang harus dipertimbangkan, misalnya sekolah itu sebisa mungkin berdekatan. Jadi saat digabung itu tidak memberatkan muridnya,” katanya.

Baca Juga: Cuma Ada Azzam, Kenapa SDN Sriwedari Sepi Peminat?

Penggabungan sekolah mempertimbangkan jarak atau daya jangkau murid ke sekolah. Kemudian ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya