SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Indonesia harus bersiap-siap mengantisipasi subvarian baru di Eropa dan Amerika Serikat yang ditimbulkan kasus konfirmasi yang tinggi.

Kendati saat ini kasus 7-days moving average masih di angka 4.683 atau relatif lebih rendah dari berbagai negara lain, Menkes mengingatkan bahwa ujian bagi Indonesia baru akan terjadi enam bulan dari sekarang atau sekitar Januari-Maret 2023.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Kalau kita bisa melampaui seperti sekarang, Indonesia jadi negara yang bisa menangani pandemi selama 12 (bulan) berturut-turut,” ujar dia seusai hasil Rapat Kabinet Terbatas terkait Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Untuk itu, Indonesia harus bisa menjaga level imunitas setinggi saat ini, yakni pada kisaran 98,5% masyarakat yang memiliki antibodi dengan 2.000 unit per mililiter berdasarkan hasil sero survei Juli 2022.

Baca Juga: Virus Cacar Monyet Masuk Indonesia, Epidemiolog: Kemungkinan Kecil Jadi Pandemi

Selain itu, jelas Menkes, pemerintah segera menyiapkan pemberian vaksinasi Covid-19 lanjutan pada akhir 2022 guna memperbaiki kadar imunitas masyarakat sembari mengantisipasi mutasi virus maupun subvarian baru yang mungkin timbul karena kenaikan kasus di banyak negara lain.

“Kita lihat di beberapa negara seperti di Jepang, Eropa, Amerika, kasus konfirmasi Covid-19 di atas 100.000 per hari. Bahkan di Jepang kasus konfirmasinya di atas 200.000 per hari. Kasus konfirmasi harian seperti ini pasti terjadi mutasi dan terjadi varian baru,” kata Menkes.

Tantangan menjaga level imunitas, lanjut Menkes, menjadi berbeda karena tingkat pelaksanaan vaksinasi yang sudah melandai dan rendahnya tingkat infeksi.

“Jadi kita diskusi dengan Bapak Presiden, nanti akhir tahun kita akan melakukan vaksinasi terutama bagi golongan yang imunitasnya rendah,” kata Menkes.

Baca Juga: Anak Yatim Piatu Tidak Terdampak Covid-19 Diusulkan Terima Bansos

Penentuan golongan penerima vaksinasi Covid-19 lanjutan tersebut nantinya didapatkan dari hasil sero survei yang digelar pada November 2022.

“Daerah mana yang imunitasnya sudah turun, lalu orang mana yang berisiko tinggi. Nanti itu yang kita berikan vaksinasi agar bisa meningkatkan, mempersiapkan, memperbaiki kadar imunitas masyarakat tersebut,” jelas Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya