SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mayat (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO - Seorang pria berusia 38 tahun di Jebres Solo yang meninggal dunia hari ini, Rabu (25/3/2020), jenazahnya diperlakukan sesuai protokol pemakaman jenazah Covid-19.

Pria asal Purwodiningratan, Jebres, Solo, itu sempat mengeluh batuk, pilek, dan demam sepulang dari Prancis. Pria tersebut bekerja pada sebuah Kapal di Italia.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

KLB Corona Solo Diperpanjang, Siswa Belajar di Rumah Sampai 13 April 2020

Ibu almarhum ketika dimintai keterangan aparat mengatakan sang anak sempat dibawa ke rumah sakit di Brayat dan dicek. Sang ibu mengatakan anaknya tidak ada indikasi Covid-19.

"Belum pernah uji swab, pernah periksa panas pilek, belum periksa [swab] tapi udah meninggal," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan, Rabu (25/3/2020). "Kasus [transmisi] impor dari Prancis."

Namun, warga sekitar yang khawatir lantas melapor ke Petuga Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo yang lantas menerapkan protokol pemakaman pasien virus corona.

Viral, Keluarga Nekat Bongkat Plastik Jenazah PDP Corona di Kendari

"Karena masyarakat menganggap pulang dari luar negeri, dari Prancis, sehingga dilakukan penjemputan untuk pemakamannya," kata Rudy lagi

Rudy mengatakan jenazah pria ini diperlakukan sama dengan jenazah yang meninggal karena virus corona Covid-19.

Jenazah Pria Jebres Sesuai Protokol Covid-19

Sesuai protokol Kemenag dan Kemenkes, jenazah yang akan dikuburkan harus memenuhi aturan dengan lokasi penguburan harus berjarak 50 meter dari sumber air tanah yang digunakan untuk konsumsi.

Gojek Soloraya Kolaborasi dengan PMI dan Brimob Perangi Covid-19

Selain itu, jenazah dikuburkan dapat menjaga jarak sejauh 500 meter minimal dari pemukiman penduduk.

Jenazah juga harus dikubur sekurangnya pada kedalaman 1,5 meter dan ditutup dengan tanah setinggi 1 meter.

Selain itu, keluarga dan kerabat tidak boleh berkontak dengan jenazah. Pemandian jenazah juga dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk dan dengan protokol tersendiri.

Saat berita ini selesai disusun, DKK masih menunggu APD untuk melakukan evakuasi jenazah.

UN Ditiadakan, Disdik Klaten Siapkan Ujian Pengganti

Lebih lanjut Rudy mengatakan saat ini masyarakat Solo tengah tanggap pencegahan persebaran virus corona. Dia mengungkap ada seorang warga Sangkrah yang sepulang dari Taiwan langsung melakukan karantina mandiri dengan pengawasan Puskemas setempat.

"Pokoknya kalau dari luar negeri saya minta karantina mandiri dulu, sebelum ada petugas kesehatan datang ke sana, tidak boleh keluar rumah," tegas Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya