SOLOPOS.COM - Suasana Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kamis (7/7/2022). Sebelum ada pandemi Covid-19, umbul itu mampu menyumbang miliaran rupiah ke Desa Ponggok. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Salah satu andalan wisata di Klaten yakni wisata tirta alias umbul. Banyaknya umbul di Klaten menjadikan daerah berjuluk Kabupaten Bersinar ini menjadi kota 1.000 umbul.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengakui salah satu andalan wisata di Klaten yakni wisata tirta. Rata-rata umbul atau sumber air yang digarap menjadi wisata dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain dikelola BUM Desa, Pemkab Klaten juga mengelola, yakni Objek Mata Air Cokro (OMAC) serta Umbul Jolotundo. Pendapatan yang diperoleh dari kedua wisata air itu menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke APBD Klaten.

“Memang wisata tirta di Klaten menjadi andalan, seperti di Kecamatan Polanharjo itu perkembangannya luar biasa. Apalagi saat ini berkembang dengan munculnya kuliner-kuliner di sana,” kata Nugroho kepada Solopos.com, Kamis (7/7/2022)

Kepala Divisi Wisata Berdesa BUM Desa Tirta Mandiri Ponggok, Suyantoko, mengatakan rata-rata omzet per tahun mencapai Rp6 miliar hingga Rp9 miliar. Hal itu terjadi sebelum muncul pandemi Covid-19. Pendapatan dari pengelolaan Umbul Ponggok pun menjadi penyumbang pendapatan asli desa (PADesa) terbesar di Desa Ponggok.

Baca Juga: Covid-19 Melandai, Disbudporapar Klaten Patok Target Rp2,4 Miliar

Soal dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan BUM desa, Suyantoko mengatakan pada 2020 sama sekali tak ada pemasukan terhadap BUM Desa menyusul Umbul Ponggok ditutup selama berbulan-bulan. Pada 2021, omzet yang diperoleh hanya sekitar Rp500 juta.

Suyantoko optimistis Umbul Ponggok kembali pulih di tahun 2022. Selama setengah tahun terakhir, omzet yang diperoleh BUM Desa dari Umbul Ponggok sudah mencapai sekitar Rp1,5 miliar.

Kepala Desa (Kades) Wunut, Kecamatan Tulung, Iwan Sulistya Setiawan, mengatakan di desanya sukses mengelola umbul melalui BUM Desa Sumber Kamulyan. Omzet yang diperoleh BUM Desa Sumber Kamulyan dari pengelolaan Umbul Pelem pada 2021 mencapai Rp2,9 miliar. Sementara, omzet yang diperoleh BUM Desa pada 2020 sekitar Rp1 miliar lantaran objek wisata sering tutup.

Baca Juga: Kenapa di Klaten Banyak Umbul?

Terkait target omzet yang bisa diperoleh pada 2022, Kepala Desa (Kades) Wunut, Iwan Sulistya Setiawan optimistis BUM desa bisa meraih pendapatan dari pengelolaan Umbul Pelem mencapai Rp5 miliar. Sebagian pendapatan yang diperoleh BUM Desa menjadi sumber PADesa Wunut dan dimanfaatkan mendukung kesejahteraan warga.

“Alhamdulillah sampai Juni ini pendapatan yang masuk Rp2,4 miliar. Itu sudah bersih, sudah untuk operasional dan gaji karyawan,” jelas Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya