SOLOPOS.COM - Ilustrasi Benteng Vijfhoek Semarang. (Youtube Balar Jogja)

Solopos.com, SEMARANG – Kota Lama Semarang merupakan kawasan peninggalan Belanda yang saat ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan. Meski demikian, Kota Lama Semarang ternyata menyimpan sederet misteri, salah satunya terkait keberadaan Benteng Vijfhoek.

Berkunjung ke Kota Lama Semarang, wisatawan pastinya akan disuguhi kemegahan sederet bangunan kuno peninggalan Belanda. Beberapa bangunan kuno itu hingga kini masih berdiri kukuh dan menjadi daya tarik wisata, seperti Gedung Spiegel, Marabunta, hingga Gereja Blendug.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tapi tahukah Anda, sebelum bangunan-bangunan gedung itu berdiri, di kawasan Kota Lama Semarang pernah berdiri sebuah benteng. Benteng itu bahkan usianya lebih tua atau dibangun lebih dulu dari Benteng Vastenburg di Kota Solo dan Benteng Vredeburg yang ada di Yogyakarta.

Benteng di Kota Lama Semarang itu bernama Benteng Vijfhoek, atau yang memiliki nama lengkap Benteng de Vijfhoek van Semarang. Benteng ini didirikan sekitar tahun 1677-1741. Dikutip dari laman arkeologijawa.kemendikbud.go.id, Benteng Vijfhoek di Kota Lama Semarang dibangun untuk menggantikan fungsi benteng di Jepara yang sudah dianggap tidak layak.

Bahkan, keberadaan benteng kecil bernama de Vijhoek ini sudah tergambar dalam peta Belanda tahun 1695. Benteng ini terletak di sisi timur Sungai Semarang, dan berdenah segi lima dengan lima bastion, atau sudut benteng.

Baca juga: Hebat! Kota Lama Semarang Jadi Tempat Wisata Terlaris di Jateng

Kelima bastion ini pun masing-masing diberi nama yakni Raamsdonk, Bunschoten, Zeeland, Amsterdam, dan Utrecht. Awalnya benteng ini didirikan untuk melindungi aset Belanda yang datang dari pelabuhan. Bahkan, saking kecilnya benteng ini hanya mampu memuat 30-40 serdadu.

Sunan Amangkurat II

Diolah dari kanal Youtube Badan Riset dan Inovasi Nasional Kantor Arkeologi Daerah (Balar) Jogja, keberadaan Benteng Vijfhoek di Kota Lama Semarang ini tidak bisa dilepaskan dari hubungan manis antara VOC dengan Sunan Amangkurat II, yang menjadi Raja Mataram tahun 1677-1703. Amangkurat II memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan benteng di Semarang sebagai balas jasa karena telah membantu melawan Pemberontakan Trunajaya.

Awalnya, Benteng Vijfhoek dibangun semipermanen, hanya berbahan kayu dan batu-batuan yang dilapisi bata berlepa. Kala itu, benteng berbentuk segilima ini memiliki lima bastion atau sudut untuk meletakan meriam dan memantau musuh dari jauh.

Baca juga: Ingin Tahu Sejarah Bangunan di Kota Lama Semarang, Ini Caranya…

Pada tahun 1756, bangunan Benteng Vijfhoek di Kota Lama Semarang itu mengalami renovasi. Bangunan benteng diperluas dengan merobohkan tiga bastion yakni Zeeland, Bunschoten, dan Amsterdam. Sedangkan bastion Utercht dan Raamsdock masih dipertahankan dan diubah namanya menjadi Bastion de Smits dan de Zee, dan ditambah dengan empat sudut atau bastion yang diberi nama de Hersteller, Ceylon, Amsterdam dan Ijzer.

Pada fase ini, di dalam benteng mulai dibangun bangunan-bangunan yang menjadi pusat perkantoran dan niaga atau perdagangan, seperti Spiegel, Marba, dan lapangan parade.

Kendati demikian, pada tahun 1824, Belanda memutuskan untuk merobohkan Benteng de Vijfhoek di Kota Lama Semarang. Hal itu dilakukan Belanda guna memperluas wilayahnya, atau yang saat ini menjadi Kota Lama Semarang.

Baca juga: Ini Deretan Tempat Wisata Religi di Semarang, Nomor 1 Ada di Kota Lama

Benteng tersebut pun kemudian dirubuhkan dan di atasnya dibangun berbagai macam bangunan. Oleh karenanya, sisa-sisa bangunan Benteng Vijfhoek di Kota Lama Semarang ini pun sudah tidak terlihat lagi.

Meski demikian, pada tahun 2009 lalu, Balai Arkeologi Yogyakarta pernah melakukan penggalian. Dari hasil penggalian itu ditemukan sisa bangunan benteng di kedalaman 75-100 sentimeter (cm). Bangunan yang ditemukan itu diperkirakan merupakan Bastion de Smits yang lokasinya di tanah lapang milik PT Gas Negara dan Damri.

Sementara empat bastion lainnya sudah terkubur dan menjadi bangunan. Bastion Amsterdam diperkirakan sudah menjadi bundaran Bubakan, Ijzer menjadi terminal angkot, dan Hersteller menjadi dealer mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya