SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo membutuhkan setidaknya 60 sukarelawan tenaga kesehatan atau nakes untuk membantu penanganan kasus corona. Kebutuhan puluhan sukarelawan ini seiring banyaknya nakes yang terpapar virus corona.

Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati menuturkan sangat membutuhkan banyak sukarelawan nakes, namun untuk menambah sukarelawan nakes cukup sulit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menguraikan upaya melalui organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) hingga koordinasi dengan perguruan tinggi kesehatan di Sukoharjo dan sekitarnya sudah dilakukan.

Baca juga: Jalur Utama Ditutup, Mobilitas Warga di Sukoharjo Diklaim Turun 30 Persen

“Mencari relawan nakes ternyata tidak mudah. Meskipun ada tambahan relawan, tapi jumlahnya tidak sesuai dengan estimasi kebutuhan Sukoharjo,” katanya, Jumat (16/7/2021).

Yunia mengatakan saat ini berusaha memaksimalkan sumber daya yang ada di setiap fasilitas kesehatan. Menurutnya, nakes yang ada dioptimalkan mengampu pelayanan poli fasilitas kesehatan juga melaksanakan proses tracing, testing dan treatment (3T) kasus corona.

Belum lagi tata laksana protokol kesehatan mulai dari vaksinasi, kegiatan operasi penyekatan membutuhkan jumlah tenaga kesehatan yang banyak.

Baca juga: Polisi Kawal Ketat Penyaluran Oksigen dari Distributor ke RS di Sukoharjo

Kondisi tersebut membuat Dinas Kesehatan kesulitan membuka layanan penanganan corona di luar fasilitas kesehatan rujukan yang ada. Atas keterbatasan sumber daya manusia (SDM) ini pula operasional fasilitas kesehatan Puskesmas tidak bisa buka secara normal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Widodo mengatakan puluhan nakes yang terpapar virus corona tersebar di Puskesmas di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Meski demikian, pelayanan tetap dibuka dan belum ada penutupan Puskesmas.

Tak Menutup Pelayanan Puskesmas

Pelayanan diampu nakes lain yang tak terpapar corona. Pelayanan tetap dibuka meski secara terbatas. Pemkab Sukoharjo tidak mungkin menutup pelayanan puskesmas lantaran keberadaannya sebagai lini pertama layanan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Kocak! Warga Berkostum Batman Ikut Antre Vaksinasi Markas 413/Bremoro Sukoharjo

Dia mengatakan berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Sukoharjo untuk menekan penyebaran virus corona. Salah satunya melarang warga menggelar hajatan dan agenda sosial budaya melalui surat edaran (SE) Bupati.

Dia pun mengimbau pada masyarakat untuk membantu tenaga kesehatan untuk melakukan tracing dan testing. Dua hal tersebut merupakan parameter untuk menentukan seberapa jauh penularan pandemi corona di Sukoharjo.

“Tidak perlu takut saat tenaga kesehatan melakukan tracing karena akan lebih berbahaya ketika tidak tahu mana yang sehat mana yang sakit. Testing itu upaya untuk memilah masyarakat. Untuk yang sakit segera ditangani sesuai tata laksana yang ada,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya