SOLOPOS.COM - Petugas memasang barikade di Terminal Sukoharjo menuju kawasan kota kabupaten pada Jumat (9/7/2021). (Istimewa/Dishub Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Mobilitas kendaraan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mencapai 30 persen sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berjalan. Angka tersebut mendekati target penurunan mobilitas warga secara nasional hingga 40 persen.

Plt Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan pemantauan penurunan laju kendaraan terjadi di jalur-jalur perkotaan seperti Jl. Jenderal Sudirman, dan Jl Ir. Soekarno, Grogol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada 13 lokasi penyekatan jalur utama selama program PPKM Darurat di Sukoharjo. Dari ini kami melihat ada penurunan lalu lintas kendaraan hingga 30 persen,” kata Toni, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Polisi Kawal Ketat Penyaluran Oksigen dari Distributor ke RS di Sukoharjo

Dishub bersinergi dengan Polres Sukoharjo telah melakukan penutupan 13 lokasi, yakni di Simpang 3 Ngasem, Tugu Kartasura, Jl Slamet Riyadi Kartasura, Jl Ir Soekarno Solo Baru Grogol, Simpang 3 Langenharjo, Simpang 4 Bulakrejo, Simpang 4 Proliman ke Alun-alun Satya Negara. Kemudian Simpang 4 Carikan ke Kejaksaan, Simpang 4 Carikan ke Alun-alun Satya Negara, Simpang 4 RSUD Ir Soekarno, Simpang 3 Terminal Sukoharjo, Simpang 3 Jombor dan Simpang Jl Pattimura.

“Kendaraan disekat dan diarahkan menjauh dari kawasan kota,” jelasnya.

Selama penutupan akses jalan ini, Toni mengatakan selain dibarikade juga diawasi oleh petugas gabungan. Langkah ini, lanjut dia, sebagai upaya mengurangi aktivitas dan mobilitas warga sehingga dapat dikendalikan sepanjang PPKM Darurat.

Baca juga: Kocak! Warga Berkostum Batman Ikut Antre Vaksinasi Markas 413/Bremoro Sukoharjo

Dengan mempersulit jalur, masyarakat diharapkan mengurangi mobilitas dan dirumah saja selama penerapan PPKM Darurat. Pihaknya juga membentuk tim patroli untuk mengawasi titik penyekatan tersebut.

Dikatakan Toni, penutupan jalur utama ini masih didukung dengan penutupan jalan akses perkampungan yang dilakukan petugas maupun mandiri warga kampung sekitar.

Kepatuhan Pengguna Jalan

Tujuannya agar tidak menjadi jalur alternatif pengguna jalan yang nekat menghindari penyekatan. Hal ini sebagai upaya menutup akses ini memang untuk membatasi mobilitas warga di luar rumah selama PPKM Darurat.

“Kami juga mengawasi kepatuhan pengguna jalan sepanjang pemberlakuan penutupan dengan penempatan petugas jaga,” katanya.

Selain penurunan mobilitas warga secara umum, lalu lintas angkutan umum juga turun. Hal ini lantaran selama PPKM Darurat juga mengatur secara ketat hanya sektor kegiatan esensial dan kritikal.

Baca juga: Jalan Dan Tempat Usaha Tutup Selama PPKM Darurat, Polres Sukoharjo Patroli 24 Jam

Di luar itu diberlakukan pembatasan secara menyeluruh. Dimana hanya profesi tertentu dan juga lalu lintas kendaraan seperti pengangkut logistik, obat-obatan dan bahan bakar yang mendapatkan pengecualian.

Salah satu warga Keluarahan/Kecamatan Sukoharjo, Sumarno mengaku kepadatan kendaraan di jalur protokol memang berkurang. Namun penutupan jalur oleh petugas cukup menyulitkan pengguna jalan karena jalan kampung juga banyak yang ikut ditutup. Jalan bahkan lengang saat memasuki malam hari.

“Benar-benar harus di rumah saja. Mau kemana-mana susah, jalan ditutup dan jalan kampung banyak diportal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya