SOLOPOS.COM - Kondisi pendapa Dalem Ngabeyan terlihat kurang terawat di kompleks Keraton Solo, Minggu (12/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Keraton Solo memiliki sekitar 18 dalem pangeran yang tersebar di sekitar lingkungan keraton. Sayangnya, mayoritas bangunan bersejarah itu dalam kondisi memprihatinkan setelah beralih kepemilikan. Bahkan ada yang sudah runtuh.

Warga dan pegiat sejarah Kota Bengawan mendorong segera ada pembenahan agar bangunan cagar budaya (BCB) tersebut dapat terus lestari. Perlu sinergi antara Keraton, pemilik bangunan dan pemerintah untuk memelihara dalem-dalem pangeran sebagai aset pariwisata.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejumlah dalem kepangeranan seperti Dalem Ngabeyan dan Dalem Hadiwijayan hingga kini tak terurus dan mangkrak. Pantauan Solopos.com, Minggu (12/12/2021), pilar-pilar penyangga Dalem Ngabeyan lapuk dimakan rayap, faktor cuaca, dan usia.

Kondisi ruangan dalem pangeran Keraton Solo itu kotor dan tak terawat. Sejumlah ornamen kayu di atap pun telah rusak. Rumput liar mengelilingi bangunan peninggalan Paku Buwono (PB) X itu.

Baca Juga: Asyiknya Menyusuri Tempat Bersejarah Tersembunyi di Baluwarti Solo

Saking tak terawatnya, dalem tersebut terkesan seram dan pernah menjadi lokasi acara uji nyali salah satu televisi swasta. Dalem Ngabeyan kabarnya akan direnovasi sejak tahun 2005. Namun hal itu tak kunjung terealisasi.

Sementara Dalem Hadiwijayan yang berada di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, tak kalah memprihatinkan. Bangunan yang dahulu sempat dipakai kampus Saraswati, cikal bakal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini tinggal menyisakan pendapa.

Dua dalem pangeran Keraton Solo lainnya yakni Dalem Kusumobratan dan Dalem Suryabratan bahkan sudah runtuh. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Dalem Suryabratan sudah beralih kepemilikan ke Pertamina. Keduanya berada di luar Benteng Baluwarti.

Mendorong Pemilik Merenovasi

Pemerhati sejarah Kota Solo, Dani Saptoni, mengatakan sejumlah dalem pangeran perlu perhatian karena kondisinya cukup memprihatinkan. Ia mendorong pemilik dalem dapat segera merenovasi bangunannya agar tetap lestari sebagai aset sejarah Keraton.

Baca Juga: Pengemudi Pajero Terserempet Sepur Kluthuk di Solo Mahasiswa Wonogiri

“Beberapa dalem pangeran seperti Dalem Purwohamijayan dan Dalem Suryohamijayan sekarang telah bagus dan terawat setelah revitalisasi oleh pemiliknya. Kami mendorong dalem yang masih bisa diperbaiki seperti Dalem Ngabeyan segera dibenahi,” ujar Dani saat ditemui Solopos.com di kompleks Keraton Solo, Minggu (12/12/2021).

Ia mengaku mendengar kabar Dalem Ngabeyan dalam waktu dekat akan diperbaiki pemiliknya. Hal itu seiring proses renovasi Dalem Suryohamijayan yang telah mencapai 80%.

Demikian halnya Dalem Purwohamijayan yang belum lama ini selesai direvitalisasi. Apabila pembenahan terealisasi, Dani mendorong lokasi itu dapat menjadi ruang publik. “Bisa diakses masyarakat dan tidak mengubah bentuk aslinya,” kata ketua komunitas pencinta sejarah, Solo Societeit, itu.

Baca Juga: 775 Personel Amankan Nataru di Solo, Kapolresta: Jangan Ada Sweeping!

Pemerhati sejarah, Fauzi Ichwani, mengatakan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) perlu mendampingi proses revitalisasi BCB seperti dalem pangeran Keraton Solo. Hal itu untuk memastikan pembenahan tak mengubah struktur utama bangunan.

“Pemasangan plakat BPCB di satu sisi memang baik untuk memberi batasan, tapi di sisi lain kadang bikin pemilik repot saat mau merenovasi. Akhirnya sejumlah bangunan dibiarkan saja dan mangkrak. Perlu sinergi stakeholders terkait untuk pelestarian dalem pangeran. Ini aset sejarah berharga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya