SOLOPOS.COM - Peta sebaran rumah terpapar Covid-19 sampai RT di Kota Solo berdasarkan update pada Minggu (10/4/2022). (covid.intip.surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — Mayoritas wilayah rukun tetangga (RT) di Kota Solo masuk zona hijau persebaran Covid-19 menjelang kedatangan pada pemudik yang biasanya dimulai H-10 atau H-7 Lebaran.

Berdasarkan data di laman covid.intip.surakarta.go.id, sudah tidak ada wilayah RT yang masuk zona merah di Kota Solo per Minggu (10/4/2022). Dari peta persebaran RT terpapar Covid-19 di Kota Solo diketahui 2637 RT telah nol kasus aktif atau zona hijau.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hanya satu RT yang masuk zona oranye dan 151 RT zona kuning. Sedangkan jumlah rumah terpapar ada 168 unit. Kondisi ini memunculkan optimisme untuk pemudik Lebaran tahun ini.

Ditambah lagi adanya pelonggaran aturan mobilitas warga saat mudik Lebaran. Asalkan sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau booster bisa mudik.

Baca Juga: Solo Diminta Kerja Ekstra Keras Jamin Kesiapan Mudik Lebaran, Kenapa?

Lalu bagaimana pengawasan para pemudik yang masuk ke Solo pada Lebaran nanti? Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, pemerintah kelurahan di Kota Solo berencana mengaktifkan jogo tonggo untuk pemantauan pemudik.

Lurah Pucangsawit, Jebres, Solo, Yosef Fitriyanto, mengatakan akan memberi tugas kepada Jogo Tonggo di masing-masing RW. Kelurahan akan menyediakan formulir pendataan kepada pemudik yang dikoordinasi oleh Satgas Jogo Tonggo.

Evaluasi Satgas Covid-19

Bila ada pemudik yang belum divaksinasi booster, kelurahan akan mengikuti kebijakan Pemkot Solo. Kelurahan juga akan memantau hasil evaluasi Satgas Covid-19 yang dilaksanakan tiap dua pekan.

“Kami akan memberikan SE kepada Satgas Jogo Tonggo di masing-masing RW untuk dapat melaporkan warga pendatang di masing-masing wilayah. Kami beri formulir untuk mendata para pendatang, seperti tahun-tahun kemarin,” jelasnya kepada Solopos.com belum lama ini.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022: Dishub Solo Kurangi Rest Area, Dari 6 Jadi 1 Saja

Sementara itu, Lurah Mojosongo, Winarto, mengatakan sudah melakukan rapat koordinasi RT-RW dan sukarelawan pasukan pengamanan wilayah saat menjelang Bulan Puasa. Langkah antisipasi lonjakan jumlah pemudik Lebaran di Kelurahan Nusukan, Solo, dilakukan mengingat sudah dua tahun tradisi mudik terjeda.

“Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik Lebaran mengingat dua tahun sudah dilarang mudik, harus hati-hati dan [akan] memperketat pantauan prokes,” imbuhnya.

Pantauan dan laporan pemudik di kelurahan akan dilaporkan oleh kader kesehatan RT kepada RW dan kelurahan. Nantinya, pendatang (pemudik) harus melapor atau didata oleh kader kesehatan RT setempat.

Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan lanjut dilakukan oleh RT atau RW. Pertama, pemudik akan ditanya asal kota/daerahnya, status vaksinasinya dan kondisi kesehatannya saat tiba di kampung tujuan.

Baca Juga: Cek Lur! Ini Perkiraan Puncak Arus Mudik Lebaran 2022 di Solo Versi KAI

“Pendatang [pemudik] akan didata atau melapor kepada RT/RW. Dari mana asal mereka dan memastikan apa sudah vaksin, serta kondisi kesehatannya,” jelas Win.

Lurah Nusukan, Solo, itu menambahkan kader kesehatan RT, dan satgas Jogo Tonggo nantinya akan turut dilibatkan dalam koordinasi pantauan pemudik di kelurahan saat Lebaran. “Pokja dan Jogo Tonggo kami kondisikan sebagai komitmen tugas bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Palang Merah Indonesia (Sibat PMI) yang juga anggota Jogo Tonggo Sudiroprajan, Jebres, Solo, Toto Ananto, mengatakan belum ada persiapan untuk menghadapi pemudik di kampung masing-masing.

Imbauan Pemerintah

Satgas Jogo Tonggo masih menunggu imbauan dan ajakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui kelurahan masing-masing. Totok menambahkan biasanya rapat persiapan dan antisipasi pemudik di tengah Covid-19 diadakan 14 hari sebelum Lebaran.

Baca Juga: Pelonggaran Aturan Mudik Lebaran Bikin Wali Kota Solo Gibran Optimistis

Hal tersebut mengingat sewaktu-waktu aturan pemerintah bisa berubah-ubah. “Kami belum [persiapan] karena menunggu imbauan dari pemerintah, biasanya kan gitu pas waktu mau mepet [Lebaran]. Biasa lah aturan-aturannya itu lho,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/4/2022).

Meski begitu, Toto menggambarkan satgas Jogo Tonggo akan selalu siaga dan melakukan pertolongan bila sewaktu-waktu muncul kasus baru. Hingga sepekan Ramadan, Minggu (10/4/2022), belum ada ajakan dan intruksi dari kelurahan, kecamatan, atau pemkot untuk melakukan koordinasi persiapan arus mudik.

“Dua pekan sebelum Lebaran lah biasanya sudah. Belum, belum ada [ajakan dari pemerintah]. Masih pantauan aja. Paling tidak nanti RT RW sudah ada imbauan untuk menghadapi pemudik. Kami tunggu [aturan terbaru] lagi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya