SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa di Titik Nol Kilometer Jogja, Jumat (6/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA- Sejumlah elemen masyarakat di Jogja melakukan aksi unjuk rasa di Titik Nol Kilometer, Jogja Jumat (6/12/2013), untuk menuntut prioritas perlindungan bagi anak dari kekerasan seksual.

Aksi yang antara lain diikuti oleh Masyarakat Anti Kekerasan Yogyakarta (Makaryo), LSM Rifka Annisa, serta Sentra Advokasi untuk Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) tersebut dilakukan dengan masing-masing menggunakan berbagai pakaian adat Indonesia.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Koordinator Aksi, Rina mengatakan aksi tersebut selain menuntut pemenuhan hak anak dan perempuan juga dilakukan untuk memperingati hari antikekerasan Internasional.

“Kami ingin mengajak masyarakat agar jangan hanya bungkam ketika mengetahui kasus kekerasan di lingkungan keluarga khususnya perempuan dan anak-anak,” kata Rina.

Hingga saat ini, menurut dia, kasus kekerasan seksual atau perkosaan masih rentan terjadi pada perempuan,anak bahkan penyandang disabilitas.

“Anak-anak sampai sekarang masih rentan dijadikan objek kekerasan seksual karena dipandang lemah,”kata pendamping korban kekerasan anak dari LSM Rifka Annisa ini.

Menurut dia, kejahatan perkosaan dan kekerasan seksual juga telah bertentangan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Dalam DUHAM Pasal 3 disebutkan bahwa setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan dan keselamatan sebagai individu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya