SOLOPOS.COM - Warga melintas di gapura masuk Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, belum lama ini. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Warga lereng Gunung Merapi diimbau tetap tenang namun waspada dengan aktivitas Gunung Merapi, menyusul perpanjangan masa siaga darurat bencana hingga akhir Januari 2021.

Warga kelompok rentan di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi pun diimbau untuk tetap berada di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aktivitas Meningkat, Muncul Guguran Lava Pijar di Gunung Merapi

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan perpanjangan masa siaga darurat bencana mengacu rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Melihat kondisi aktivitas Merapi yang masih tinggi, maka [status] belum kami turunkan. Maka kami mengikuti dengan menambah satu bulan lagi," kata dia kepada Solopos.com, Senin (4/1/2020).

Jelang Kebebasan Abu Bakar Ba'asyir, Kapolda Jateng Tegaskan Hal Ini

Terkait dengan perpanjangan masa siaga darurat bencana itu, Bambang mengimbau agar tetap tenang dan area 3 km dari puncak Merapi itu agar tidak digunakan untuk kegiatan.

"Tetap waspada, pengungsian juga tetap diadakan," jelas dia. Dia juga mengimbau agar warga kelompok rentan yang ada di KRB III untuk tetap di TPPS di masing-masing desanya.

Kebutuhan Logistik Pengungsi

Menurut Bambang, di TPPS Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, hingga Senin, tercatat masih ada sekitar 194 pengungsi. Dia juga memastikan jika kebutuhan logistik untuk para pengungsi sejauh ini aman.

Sebelumnya, Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengatakan sejumlah pengungsi masih bertahan di TPPS Desa Tlogolele.

Dia juga mengatakan Pemerintah Desa Tlogolele dan tim siaga desa serta sukarelawan yang ada, siap jika masa siaga darurat bencana diperpanjang.

Jatah Pupuk Bersubsidi Berkurang, Ini Dampaknya untuk Petani Klaten

Sementara itu Kepala Desa Klakah, Kecamatan Selo, Marwoto, mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada warga pengungsi yang sudah pulang ke rumah masing-masing, untuk kembali ke TPPS.

"Tapi belum mau katanya nanti mau turun sendiri kalau sore. Akan tetapi dengan aktivitas Merapi semakin hari semakin meningkat kami terus mengimbau warga untuk selalu waspada. Kemudian yang balita dan kelompok rentan untuk turun ke TPPS, karena di TPPS kami sudah siap semuanya," kata dia, Minggu (3/1/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya